Singapura, SBN-
Setelah melakukan pembicaraan Trilateral di Manila, Menhan RI Ryamizard Ryacudu melanjutkan kunjungan kerjanya ke Singapura dan melakukan pertemuan dengan Menhan Singapura Ng Eng Hen,pada Senin (17/09). Dalam pertemuan kedua Menhan diantaranya membahas tentang rencana pertemuan dua Kepala Negara yang akan berlangsung di Bali dalam waktu dekat.
Rencananya dalam pertemuan tersebut,Presiden RI Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong akan membahas kemajuan kerja sama pertahanan kedua negara termasuk didalamnya proposal Singapura untuk membantu penguatan konsep kerja sama intelijen our eyes yang digagas Menhan RI.
Selain itu kedua Kepala Negara juga akan membahas kerja sama Trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Philipina dalam penanganan ancaman terorisme ISIS di Laut Sulu. Menhan RI mengungkapkan bahwa Indonesia dan Singapura sepakat our eyes akan dijadikan sebagai platform di kawasan untuk saling bertukar informasi di bidang intelijen.
Yang semula hanya berkembang di ASEAN selanjutnya akan berkembang pada mitra-mitra ASEAN dan juga dengan mitra yang lebih luas lagi di luar ASEAN. Fokus our eyes adalah pada pemberian informasi intelijen yang tepat sasasan untuk menentukan kekuatan terorisme agar dapat ditangani bersama-sama.
Dalam pertemuan dengan Menhan Singapura,Menhan RI juga menyampaikan keinginan Singapura untuk bekerja sama memberikan bantuan dalam trilateral ini. Dalam kerja sama trilateral,ketiga negara yaitu Philipina,Malaysia dan Indonesia sepakat untuk melakukan latihan untuk rencana operasi bersama di Philipina.
Diawali dengan operasi di masing-masing negara yang dilanjutkan dengan laitihan bersama di Tarakan,berlanjut di Tawi-tawi dan daerah operasi lainnya. Menhan RI mengatakan bahwa konsep umum operasi bersama Trilateral ini adalah latihan maritim,udara dan darat bersama. Selain itu juga dalam pertemuan tersebut,kedua Menhan membahas mengenai agenda pertemuan ADMM yang akan berlangsung di Singapura tanggal 17-19 Oktober tahun ini.
Dalam ADMM tahun ini, rencananya juga akan dihadiri oleh Menteri Pertahanan ASEAN Plus 10 (sepuluh) negara mitra dan Menhan China. (Bgs/tjo