Situbondo, SBN-
Korps Marinir TNI AL dan United States Marine Corps (USMC) kesekian kalinya melaksanakan Latihan Bersama (Latma), Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Tahun 2018 Latma ini dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 5 Korps Marinir Baluran,Karangtekok, Situbondo,Jawa Timur,pada Rabu (15/08/2018).
Latma CARAT 2018 ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus s.d 18 Agustus 2018, Latihan bersama dimulai dengan serangkaian pelatihan Lintas Laut (Linla),oleh KRI Banda Aceh,KRI Iskandar Muda Serta Kapal Perang Amerika USS Rushmore (LSD) Landing Ship Dock dengan Nomor Lambung 47,menampilkan latihan persenjataan serta operasi patroli laut.
Korps Marinir dan USMC tergabung dalam Landing Operation Working Group CARAT 2018,melaksanakan pendaratan bersama di Pantai Banongan pada tgl 15 Agustus 2018,dengan Komposisi satgas Amfibi Regu Komando Kompi (Rukoki) 2, Peleton 1 Regu Tonban Pasrat Korps Marinir di KRI Banda Aceh, serta 1 Peleton dan 1 Regu Tonban Pasrat Korps Marinir di Kapal Perang USS Rushmore.
Pasalnya,Latma Carat ini melibatkan 3 kapal perang,terdiri dari 2 Kapal Perang Milik Indonesia dan 1 Kapal Perang Milik Amerika,1 helikopter,15 Amphibious Assault Vehicle (AAV) USMC,2 LCU USS Rushmore dan 2 LCU KRI Banda Aceh,Tim Kesehatan dan Medis Serta Tim Komunikasi dari Korps Marinir.
Dalam Latma Carat 2018,dengan skenario latihan untuk melaksanakan operasi pengembalian Kedaulatan Pemerintah Negara Republik Blambangan (Negara fiktif) atas mandat Dewan Keamanan PBB, setelah wilayah ibukota Negara Blambangan di Banyuwangi diserang dan dikuasai oleh pasukan negara Buleleng (negara fiktif) yg melaksanakan agresi militer untuk menguasai wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
Latihan Latma Carat 2018 Kali ini dipimpin Oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Letkol Marinir Didik Iwan Supriyanto yang sehari hari menjabat Komandan Batalion – 4 Marinir,dan Perwira Operasi (Pasiops) Mayor Marinir Ringga Pratama Widiyatama serta Kapten Marinir Bagus Sutrisno (Korps Marinir Head Of Exercise Staff Planner).
Materi pertama yang dilatihkan, yakni patroli tempur secara gabungan,yaitu prajurit Marinir TNI AL dan Marinir Amerika (USMC) bergerak secara taktis yang dipusatkan di Puslatpur Baluran dan Selogiri. Materi selanjutnya tentang tata cara bertahan hidup di hutan (Jungle Survival) dengan memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung (tanpa harus dimasak terlebih dulu) dan yang tidak bisa dimakan serta cara mendapatkan sumber air dari tumbuhan.
Marinir Amerika (USMC) cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan oleh prajurit yang biasa disapa Korps Baret Ungu,tak hanya sampai disini Korps Marinir TNI AL memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas,diantaranya biawak dan ular. Latihan ini selain untuk meningkatkan Profesionalisme Prajurit juga mempererat hubungan antara kedua Negara (Git/Penkormar).