Jakarta, SBN-
Sejak awal hadir Partai Keadilan 20 Juli 1998, yang kemudian menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 20 februari 2002, PKS sudah berkomitmen beragama dan berIndonesia. Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS yang sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
“PKS tidak mungkin anti NKRI, sejak awal PKS berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita NKRI. Bahkan hingga saat ini dipercaya untuk memimpin di beberapa daerah,”kata Hidayat dalam Dialog Nasional Kepemimpinan PKS di Daerah “20 Tahun PKS Melayani dengan Hati dan Prestasi” di Jakarta,pada Sabtu malam (12/5/2018).
Sejak zaman Partai Keadilan, katanya,sudah dipercaya menjadi menteri yaitu Nur Mahmudi Ismail Menteri Kehutanan oleh Presiden RI ketika itu Abdurrahman Wahid. Pernah juga PKS diajak menjadi menteri pada kepemimpinan Megawati tapi PKS memilih di luar pemerintahan. “Bukti lain yakni kami dipercaya oleh masyarakat di beberapa jenjang kepemimpinan daerah. PKS tetap komitmen beragama dan berIndonesia,”ungkap Hidayat.
Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PKS, ungkapnya,tetap dalam bingkai NKRI yang mewujudkan cita-cita nasional sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Seluruh pergantian Presiden PKS sendiri berlangsung dengan damai tidak ada konflik dalam pemilihan dan tetap dengan cara-cara demokratis. “Banyak disertasi dan tesis tentang PKS. Sebagai partai dakwah memang harus disuarakan. Dakwah itu komunikasi. Dakwah memberikan klarifikasi,memberikan konfirmasi. Ini adalah partai dakwah,” tegasnya.
(Sbw/Humas PKS)
