Palu, SBN-
Di hari ke empat pasca gempa bumi dan tsunami di Donggala Palu, Marinir kembali menemukan 21 korban dalam keadaan meninggal dunia di daerah Balora Palu Barat,pada selasa (02/02/2018).
Komandan Batalyon Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) VI Makassar Letkol Marinir Imron Safei SE.,M.Tr(Hanla) selaku Komandan Pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana membagi tim-tim pencarian. Tim 1 melaksanakan Pengamanan distribusi Bantuan logistik yang diangkut oleh KRI Makasar 590 yang tiba di palabuhan selasa siang”bantuan kemanusian yang berasal dari berbagai elemen masyarakat tersebut diangkut oleh KRI Makassar 590 dan sandar dipelabuhan Pantoloan Palu Sulawesi Tengah yang akan di serahkan kepada Posko pengungsi dikota Palu dan sekitarnya.
Tim 2 prajurit Marinir dari Yonmarhanlan VI Makassar tetap melanjutkan pencarian korban gempa bumi dan tsunami di perumahan Baloroa Palu barat. Tim 3 Prajurit Marinir dari yonmarhanlan VI Makassar melaksanakan Evakuasi pengungsi dari Bandara Mutiara Palu Ke pelabuhan Pantoloan ini dalam rangka memindahkan penumpang yang tidak terangkut pesawat dan akan melalui jalur laut menuju Makassar.
Sedangkan KRI Makassar yang membawa Bantuan dari Makassar tiba di pelabuhan pantoloan melaksanakan embarkasi dan debarkasi yang akan membawa pengungsi yg akan melewat jalur laut keluar dari kota Palu. Pengungsi yang jumlahnya ribuan orang ini yang berada dibandara Mutiara Palu di angkut dengan truk dan dikawal Oleh prajurit Marinir menuju Pelabuhan pantoloan Palu selanjutnya akan dibawa ke kota Makassar Sulawesi Selatan.
Danyonmarhanlan VI Makassar selaku Komandan Pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana mengatakan bahwa parjurit marinir siap mengevakuasi serta mengawal pengungsi yang akan melewati jalur laut dengan mengunakan KRI Makassar 590 di samping kami dari marinir akan semaksimal mungkin bekerja siang dan malam untuk menyalurkan bantuan ke posko posko pengungisian dan tetap melaksanakan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan,” pungkasnya. (Git/Penkormar)