Sinergitas TNI-Polri Jelang HUT ke-76, Denpandutaikam Brigif PR 3/TBS dan Satbrimob Gelar Selam Bersama

  • Bagikan
Sinergitas TNI-Polri Jelang HUT ke-76, Denpandutaikam Brigif PR 3/TBS dan Satbrimob Gelar Selam Bersama

Suarabekasinews.com,Sulsel,

Sinergitas TNI-Polri Jelang HUT ke-76, Denpandutaikam Brigif PR 3/TBS dan Satbrimob Gelar Selam Bersama

Jelang Hari Ulang Tahun ke-76 Tentara Nasional Indonesia, Prajurit Denpandutaikam Brigif Para Raider 3/TBS dan personel Satuan Brimob Polda Sulsel melaksanakan latihan menyelam bersama di pulau Kodingarekekeh, Sulawesi Selatan,pada Sabtu (02/09/2021).

Kolaborasi dua pasukan dari Denpandutaikam Brigif Para Raider 3/TBS dan Sat Brimob Polda Sulsel ini yang masing-masing telah memiliki kemampuan selam,digabungkan dalam sebuah latihan,bentuk sinergitas dengan tujuan saling bertukar pengalaman dan ajang silatuhrahmi.

Sebelum para personil melaksanakan kegiatan selam,para personil yang terlibat dalam latihan selam ini sebelumnya sudah mendapatkan pelajaran teori tentang selam dan langkah-langkah yang diambil apabila terjadi keadaan darurat saat menyelam serta telah mendapatkan sertifikasi menyelam oleh POSSI CMAS sebagai supervisi kegiatan ini.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah pengibaran bendera merah putih di bawah laut, Logo Mabes TNI,pengecekan terumbu karang bawah laut dan karya bhakti berupa pembersihan sampah-sampah diarea pulau Kodingarekekeh.

Sehingga dengan adanya kegiatan selam bersama ini dapat terjalin Sinergitas antar personil,demi kelancaran pelaksanaan tugas khususnya pelaksanaan tugas di bawah air. “Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan penyelam sekaligus guna mendukung pelaksanaan tugas yang di emban secara profesional dan proporsional,”katanya.

Sinergi yang kita jalin pada tingkat organisasi TNI maupun Polri ini menyangkut pengembangan koordinasi,kerja sama serta komunikasi antara TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya dengan meningkatkan kembali pemahaman jiwa korsa dan aplikasinya. Sehingga solidaritas yang bersifat fanatisme yang salah dapat ditinggalkan,”ujar Kapten Inf Dian Nur Huda. (Git/Pendivif3Kostrad)

  • Bagikan