Bandung, SBN-
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg) XLV Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI,pada Kamis (12/07/2018) di Sesko TNI, Bandung Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 150 Pasis Sesko TNI megikuti pembekalan dari Menhan dengan tema materi “Menyikapi Dinamika Perkembangan Lingkungan Strategis dan Pengaruhnya Terhadap Pertahanan Negara”.
Menhan menjelaskan bahwa strategi pertahanan negara dalam menyikapi dinamika perkembangan lingkungan strategis merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari strategi pembangunan nasional guna mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa serta yang lebih penting lagi guna mengamankan kepentingan nasional serta menopang tetap tegaknya NKRI.
Penilaian terhadap kekuatan pertahanan negara sama sekali tidak hanya dinilai seberapa besar anggaran dan kekuatan Alutsista, namun kekuatan tersebut utamanya tertumpu pada persatuan dan kesatuan rakyat yang dilandasi kecintaan sejati kepada bangsa dan negaranya. Karena pada dasarnya rakyat adalah basis kekuatan bangsa.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan, bahwa dalam rangka mewujudkan kekuatan pertahanan yang tangguh dalam menghadapi berbagai hakekat dan potensi ancaman,Kemhan menentukan sasaran strategis berdasarkan pada kondisi aktual dinamika lingkungan strategis.
Dalam perspektif Indonesia, kedepan ancaman tidak lagi bersifat perang terbuka antar negara atau ancaman belum nyata yang hanya bisa terjadi dengan indikasi-indikasi yang dapat diantisipasi sebelumnya.
Sedangkan,ancaman nyata yang sudah berada didepan mata yang sedang terjadi dan sewaktu– waktu dapat terjadi meliputi terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata,bencana alam dan lingkungan,pelanggaran wilayah perbatasan;perompakan dan pencurian Sumber Daya Alam, wabah penyakit,peredaran dan penyalahgunaan narkoba, perang siber dan terorisme.
“Saat ini, semua di kawasan dan di berbagai belahan di dunia (Across the globe) sedang menghadapi potensi ancaman yang sangat-sangat nyata yaitu bahaya ancaman terorisme,”ungkap Menhan.
Kunci utama dalam merespon terhadap berbagai bentuk tantangan dan ancaman keamanan bersama di tataran internasional adalah sebuah resolusi dan komitmen yang dibangun mekanisme Kerjasama keamanan bilateral maupun multilateral yang lebih konkret dan tepat sasaran.
Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut Dansesko TNI Letjen TNI (Mar) R M Trusono S.Mn,dan Irjen Kemhan Letjen TNI Thamrin Marzuki. Hadir pula beberapa pejabat di lingkungan Sesko TNI.
(Bgs/Kemhan)