Bogor, SBN-
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa S2 dan S3 Universitas Pertahanan dengan tema ”Kalibrasi Ulang Konsep Strategi Pertahanan RI menghadapi Disrupsi Dinamika Perkembangan Lingkungan Strategis”,pada Rabu (19/09/2018) di Kampus Universitas Pertahanan,Sentul,Bogor. Menhan menjelaskan bahwa kecenderungan perkembangan lingkungan strategis saat ini semakin sulit diprediksi sehingga menempatkan perkembangan masa depan dunia menjadi penuh dengan ketidakpastian.
Dalam era perkembangan modernisasi dan globalisasi ini, disamping ancaman-ancaman berbentuk fisik ada juga ancaman non-fisik yang relatif lebih besar khususnya ancaman yang pada gilirannya dapat mengancam keutuhan dan persatuan kawasan.
Ditambahkan Menhan,dinamika lingkungan strategis kawasan juga masih diwarnai potensi benturan ego geopolitik antar negara besar cenderung dapat memperluas gap perbedaan dan yang pada gilirannya dapat menjadi salah satu faktor penghalang terwujudnya stabilitas dan keamanan kawasan yang kita cita-citakan bersama.
Perebutan pengaruh yang didasarkan pada persepsi hegemony sektoral tersebut hanya akan memperkeruh situasi keamanan yang pada gilirannya dapat menghambat terwujudnya masyarakat kawasan makmur dan sejahtera. “Kondisi juga menempatkan situasi keamanan kawasan semakin sulit diprediksi serta menempatkan perkembangan masa depan dunia menjadi semakin penuh dengan ketidakpastian”,jelas Menhan.
Lebih lanjut Menhan mengungkapkan,saat ini dunia masih diwarnai dengan adanya 4 (empat) isu aktual keamanan serius yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Keempat isu tersebut adalah:Isu Korea Utara; Perkembangan Laut China Selatan ;Isu Trilateral Pengamaanan Laut Sulu dari potensi Ancaman ISIS Asia Timur serta Perkembangan Krisis Rohingya.
Melihat dinamika ancaman saat ini,Menhan yakin bahwa tidak ada satu negarapun yang dapat menghadapi dan menyelesaikan tantangan dan ancaman keamanannya sendiri. Dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki suatu negara,maka tidak dapat dihindari perlunya kerjasama antar negara-negara di kawasan dalam menghadapi ancaman-ancaman keamanan secara bersama -sama.
Pada akhirnya,kebutuhan untuk mengkalibrasi ulang strategy pertahanan negara dalam tatatan arsitektur keamanan kawasan Indo Pasifik juga menjadi sebuah urgensi yang perlu segera direalisasikan agar kita dapat menavigasi setiap ancaman dan tantangan di kawasan dengan tepat dan benar serta proporsional.
Titik berat Kepentingan di dalam membangun arsitektur pertahanan kawasan adalah bagaimana mewujudkan semangat saling percaya dan saling menghormati antar negara-negara di kawasan serta senantiasa menjaga stabilitas dan keamanan kawasan yang kondusif sebagai bagian integral dari kepentingan strategis masing-masing negara dengan senantiasa mengantisipasi berbagai potensi ancaman bersama di kawasan yang mungkin timbul serta upaya untuk mengatasinya.
(Bgs/Kemhan/tjo