Jakarta-Beradasarkan hasil survei yang dirilis PolMark Indonesia menyebutkan, sebanyak 44,3 persen responden menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden dalam Pemilu 2019. Survei ini memperkuat survei-survei sebelumnya.
“Alasan yang disampaikan 44,3 persen responden karena kinerja Jokowi terbukti sebanyak 31,3 persen. Merakyat 23,8 persen dan berbagai jawaban setengah terbuka lain,” kata Direktur PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dalam Laporan Survei Nasional ‘Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019’ di bilangan SCBD, Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Eep menjelaskan bahwa survei nasional ini dilaksanakan di 32 provisi, minus Papua dan Papua Barat. Dua provinsi ini tidak disurvei karena alasan teknis semata. Survei ini secara total melibatkan 2.250 responden dengan menggukan metode multi stage random. Margin error survei ini 2,1 persen.
“Dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” ungkap Eep. Sementara politisi muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait, yang hadir dalam rilis survei ini, mengatakan setidaknya ada empat program nyata yang telah dilakukan Jokowi.
Pertama, di era pemerintahan Jokowi-JK telah memberkan bantuan pendidikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Melalui Program ini setidaknya ada 19 juta siswa kurang mampu dapat menikmati pendidikan.
Kedua di pemerintahan Jokowi-JK telah memberikan bantuan dana kesehatan bagi rakyat Indonesia melalui Kartu Indonesia sehat.
“Program ini telah dinikmati setidaknya 90 juta masyarakat kurang mampu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ara menjelasnkan program yang ketiga yakni mengalokasikan anggaran desa sebesar Rp 60 trilun. Menurutnya hanya di era pemerintahan Jokowi-JK yang mampu melakukan kebijakan tersebut.
“Kebijakan ini sangat penting untuk melakukan pemerataan ekonomi. Karena tidak mungkin ingin melakukan pemerataan tanpa membangun desa,” jelasnya.
Program keempat pemerataan ekonomi yang dilakukan presiden Joko Widodo adalah distribusi sertifikat tanah kepada masyarakat. Kebijakan ini juga sangat penting, sebab esensi dari pemerataan adalah kepemilikan.
Selain dihadiri Maruarar dan CEO PolMark Indonesia Eep S Fatah, publikasi survei ini juga menghadikan narasumber lain. Yaitu Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen PAN Edi Soeparno dan peniliti LIPI Siti Zuhro.(Bams/EK)