Kepala BB Pascapanen,Prof.Dr.Ir. Risfaheri,MSi. sebagai Penanggung Jawab Upsus di Kab. Musi Rawas dalam keterangan pers rilisnya mengatakan,bahwa dalam safari tersebut sebagai untuk membuktikan bahwa produksi beras di wilayah tersebut sangat cukup dan bila perlu dapat memasok ke wilayah lainnya.
“Panen padi di Musi Rawas terjadi hampir setiap hari,suatu hal yang sangat benar-benar menggembirakan. Dalam cara pengaturan pertanaman padi sawah yang cukup khas menjadikan wilayah Musi Rawas bisa panen setiap hari,”ujar Prof.Dr.Ir.Risfaheri,Msi.
Adanya panen padi kali ini yang dilaksanakan di Desa Kalibening Kecamatan Tugumulyo Kab.Musi Rawas. Kegiatan panen padi dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,Penjab Upsus Kab.Musi Rawas,Penyuluh,dan Kelompok Tani Harapan Dua. Lahan sawah yang dipanen lebih dari 25 hektar, dengan produktivitas mencapai 8-9 ton GKP per hektar. Sementara itu,luas areal sawah di Desa Kalibening seluas 84 hektar yang siap dipanen pada bulan Desember 2017. Jenis varietas padi yang digunakan oleh petani setempat meliputi IR 48,IR 64 dan Ciherang.
“Setiap hari kita menyaksikan ada petani yang sedang panen,juga ada yang mengolah tanah bahkan juga ada yang sedang menanam, ada padi yang masih hijau dan ada pula yang mulai menguning siap untuk di panen untuk berikutnya. Hal ini menandakan panen padi di Musi Rawas dapat berlangsung setiap hari,”jelas Kepala BB Pascapanen Prof.Dr.Ir.Risfaheri,Msi.
Dikemukakan dia,panen padi di Musi Rawas terjadi hampir setiap hari,suatu hal yang sangat menggembirakan. Dalam cara pengaturan pertanaman padi sawah yang cukup khas menjadikan wilayah Musi Rawas bisa panen setiap hari. Diketahui,panen padi kali ini dilaksanakan di Desa Kalibening Kecamatan Tugumulyo Kab. Musi Rawas. Kegiatan panen padi dilaksanakan oleh Dinas Pertanian,Penjab Upsus Kab. Musi Rawas,Penyuluh,dan Kelompok Tani Harapan Dua. Lahan sawah yang dipanen lebih dari 25 hektar,dengan produktivitas mencapai 8-9 ton GKP per hektar.
Sementara itu,luas areal sawah di Desa Kalibening seluas 84 hektar yang siap dipanen pada bulan Desember 2017. Jenis varietas padi yang digunakan oleh petani setempat meliputi IR 48,IR 64 dan Ciherang. “Setiap hari kita menyaksikan ada petani yang sedang panen,ada yang mengolah tanah dan sedang menanam,ada padi yang masih hijau dan ada pula yang mulai menguning siap untuk di panen berikutnya. Ini menandakan panen padi di Musi Rawas dapat berlangsung setiap hari,”papar Prof.Dr.Ir. Risfaheri, Msi.
Sementara itu,Tohirin,SP Sekretaris Dinas Pertanian dan Perternakan Kab.Musi Rawas, menjelaskan Kabupaten Musi Rawas memiliki luas lahan sawah mencapai 30.511 hektar dan menjadi lumbung beras di provinsi Sumatera Selatan dan sejak tahun 2015 sudah surplus beras.
“Di Tahun 2017 ini luas tanam padi periode September 2017 sudah mencapai 5.742 hektar dan siap untuk dipanen selama bulan Desember 2017. Produktivitas padi di Kab.Musi Rawas terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini akan menjadikan Kab.Musi Rawas surplus beras dan lumbung beras di provinsi Sumatera Selatan,”ujar Tohirin, SP.
Lebih jauh Prof.Dr.Ir.Risfaheri,Msi mengatakan,bahwa terjaminnya produksi padi di Kab.Musi Rawas ini dikarenakan kerja keras dari semua pihak yaitu,Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, penyuluh lapangan,TNI dan yang utama kerja keras para petani.
Menurut Risfaheri,dampak program Upsus yang digagas oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani,seperti bantuan alsintan,benih dan pupuk bersubsidi,rehabilitasi jaringan irigasi,pembangunan embung untuk mengantisipasi dampak kekeringan,dan lainnya.
(bagas/Puslitbangtan