Jeddah, SBN –
Masjid Terapung Laut Merah boleh jadi adalah Masjid yang paling populer di Kota Jeddah, Arab Saudi. Jemaah haji KBIH Assunnah Kota Bekasi Jawa Barat Indonesia. Berkunjung di beberapa tempat wisata di kota Jeddah, Arab Saudi, Kamis,(30 /8/18).
Di antaranya Masjid Terapung, Makam Siti Hawa dan Masjid Qisas, Meski sudah ada himbauan dari Pemerintah Arab Saudi agar jemaah haji tidak berkunjung ke Jeddah karena bukan kota perhajian, namun tetap saja jemaah haji dari berbagai negara berkunjung ke Masjidil Terapung tersebut.
“Jemaah haji KBIH Assunnah Kota Bekasi Jawa barat Indonesia, pimpinan KH. Azmi Daud, bersantai di pantai laut merah Kota Jeddah, menikmati pemandangan dan Masjid Terapung di lautan merah Kota Jeddah,lanjutnya.
Sejarah Masjid Terapung Laut Merah sendiri awalnya bernama Masjid Fatimah. Namun nama Fatimah disebutkan tidak ada kaitannya dengan putri Rasulullah SAW, Fatimah Az-Zahra, ataupun sejarah Islam. Nama Fatimah yang dimaksud adalah nama ibunda dari pembangun masjid ini,telusurnya.
Untuk mencegah salah penafsiran, di tambah dengan kenyataan bahwa Masjid ini telah menjadi salah satu tujuan favorit jemaah dari Asia, termasuk Indonesia, serta untuk meluruskan informasi, maka pada Desember 2010 Pemerintah Kota Jeddah mengubah nama Masjid ini menjadi Masjid Ar – Rahmah.
Berbagai sumber tulisan menyebutkan, Masjid ini dibangun oleh seorang janda kaya Kota Jeddah. Namun sama sekali tak menyebutkan siapa namanya, kapan di bangunnya dan berapa biayanya yang dihabiskan untuk proyek pengunaannya.
Salah satu tempat eksekusi hukum pancung di Arab Saudi, ada satu tempat khusus yang disediakan untuk pelaksanaan Qisas atau eksekusi mati dengan cara memenggal kepala.
Mayoritas muslim tentu pernah mendengar sekaligus memahami istilah Qisas. Qisas adalah prinsip hukum yang menyatakan pembalasan setara. Contohnya, dalam kasus pembunuhan, jika seorang membunuh korbannya hingga mati maka si pelaku harus dihukum mati pula,sejarahnya.
Qisas diterapkan oleh negara – negara yang memberlakukan syariat Islam. Salah satunya adalah Arab Saudi. Di Arab Saudi bahkan ada satu tempat khusus yang memang disediakan untuk pelaksanaan Qisas atau eksekusi mati dengan cara memenggal kepala.
Diantaranya adalah Masjid Qisas. Masjid ini terletak di Balad Jeddah, berhadapan langsung dengan Departemen Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi. Lokasinya tepat di antara jalan Bagdadiyah, Jalan Sheikh Al Juffali dan Jalan Madinah,ungkapnya.
Meski digunakan sebagai tempat Qisas, tempat ini sama sekali tak terkesan menyeramkan. Tak jauh berbeda dengan masjid kebanyakan, pelataran parkir Masjid ini bahkan kerap digunakan anak – anak sebagai sarana untuk bermain.
Dahulu tempat ini bernama Masjid Sheikh Ibrahim Al- Juffali. Konon nama tersebut diambil dari nama Syeikh Ibrahim, seorang warga Jeddah kaya raya yang membangun Masjid itu.
Makam Siti Hawa, Pemerintah Arab Saudi telah menyulap kawasan pantai Kota Jeddah yang menghadap Laut Merah, menjadi sebuah kawasan kota baru yang terkenal dengan sebutan Jeddah Cornice. Wajar bila kemudian Kota Jeddah pun mendapat julukan sebagai ” Pengantin perempuannya Laut Merah”. Sejak masa ke khalifahan, Kota Jeddah pun sudah mendapat julukan sebagai ” Kota di Tengah Pasar”.
Kota Jeddah sendiri sudah berdiri sejak sebelum Islam, namun titik awal perkembangan pesat Kota ini terjadi pada masa Pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan, Khalifah Ketiga dari Jajaran Khulafaur.
Kota Jeddah juga sangat populer sebagai tempat peristirahatan terakhir ibu semua manusia, Siti Hawa, istri Nabi Adam AS. Karenanya Jeddah sering kali diartikan sebagai ” Nenek” dalam kaitannya dengan sejarah tersebut, lanjutnya.
Makam Siti Hawa berada di kawasan pemakaman kuno di pusat kota Jeddah. Makam ini di kenal sebagai Maqbara Umna Hawa. Banyak aturan yang harus di patuhi saat berziarah ke makam ini. di antaranya dilarang membawa kamera, video dan alat perekam lainnya. Dan wanita dilarang masuk ke areal tersebut, pungkasnya.
(Ist; foto dok