SBN, BEKASI –
Puluhan Warga Kelurahan Kalibaru Kecamatan Medan Satria mendatangi PT. Sunrise Textile yang terletak di Jl. Raya Aleksindo Kota Bekasi.Selasa, 25 Februari 2020.
Warga Rawa Bambu dan Rawa Pasung meminta Pihak PT. Sunrise membongkar bangunan yang berada diatas aliran sungai. Karena menghambat aliran air yang mengakibatkan banjir di wilayah Kelurahan Kalibaru.
Pantauan di depan PT. Sunrise Textile ratusan warga berkumpul di depan gerbang keluar masuk Pabrik. Pandi warga Rawa Bambu menyampaikan, kehadiran warga ke perusahaan itu dilakukan warga masyarakat Kalibaru, dari 5 RW. diantaranya RW. 3,4,5,6 dan 8. “Ucapnya”.
H. Sulaeman menyampaikan kepada wartawan mengatakan akibat penyempitan saluran air membuat warga Kampung Rawa Bambu dan Rawa Pasung sering diterjang banjir. Karena air sungai tersendat terganjal bangunan, kalau alirannya sesuai yang di hulu tentu kami tidak kebanjiran terus”ucapnya”.
Dahulu aliran sungai ini lebar sekitar 8 Meter. Namun, ketika air memasuki wilayah PT. Sunrise Textile terjadi penyempitan, Tadinya 8 meter sekarang berubah menjadi sekitar 3 Meter. Tentu terjadi penyempitan. Dampaknya kami semua warga Kalibaru kebanjiran.
Bahkan kata H. Sulaeman pada peristiwa banjir 1 Januari 2020, bangunan Yang diatas aliran air sungai ini didatangi warga dan sudah dibongkar. Hingga akhirnya air surut dan sudah tidak banjir lagi. Tapi sekarang malah dibangun lagi oleh PT. Sunrise Textile kami pun kebanjiran lagi, “ucapnya”.
Hingga Selasa sore warga masih menunggu kesepakatan antara PT. Sunrise dan warga yang diwakili ketua RW. dan masyarakat yang di dampingi Kapolsek Bekasi Utara, Kapolsek Medan Satria dan anggota Kodim 0507 Bekasi.
Setelah membuat kesepakatan bersama, yang di saksikan oleh Kapolsek Bekasi Utara, Kapolsek bMedan Satria dan Kodim 0507 Bekasi, sekitar 30 orang di ijinkan masuk membongkar tembok bangunan yang menggangu aliran air sungai.”ucapnya”. (YAD