MUI Berikan Apresiasi Penggagas Vaksin Nusantara dr.Terawan

  • Bagikan
MUI Berikan Apresiasi Penggagas Vaksin Nusantara dr.Terawan

Suarabekasinews.com,Jakarta,

Amirsyah Tambunan selaku Sekretaris Jenderal (sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan apresisi atas ikhtiar anak bangsa dalam memenuhi kebutuhan vaksin untuk mengatasi Pandemi Covid 19.  Amirsyah telah mengkonfirmasi berita  terkait Turki Pesan 5,2 Juta Vaksin Nusantara buatan Indonesia. Vaksin Nusantara buatan Indonesia akan dipesan negara Turki sebanyak 5,2 juta dosis benar adanya.

“Sekali lagi saya memberikan apresiasi Vaksin Nusantara yang digagas dr Terawan Agus Putranto dan Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair Prof drh Chairul Anwar dan Siti Fadilah Supari,”kata Sekjen MUI dalam rilisnya pada Senin (23/08/2021) di Jakarta.

Secara pribadi lanjut Buya Amirsyah ia mengucapkan syukur Alhamdulillah bahwa dr Terawan sang pencetus ide itu,bisa membelokkan dendritik sel yang untuk kanker digunakan untuk infeksi.”Ini yang patut kita syukuri bahwa para ahli kita dapat membuat vaksin sendiri,”katanya.

Amirsyah juga memberikan  penghargaan atas dukungan para ahli seperti Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Unair. Ia berharap Vaksin Nusantara sebagai solusi tepat, untuk Pandemi Covid-19 .

Menurut Buya Amirsyah, salah satu langkah yang dilakukan para ahli adalah telah melakukan riset terhadap titer antibodi tenaga kesehatan yang sudah divaksin menggunakan vaksin. Sebelumnya,Organisasi kesehatan dunia atau WHO,telah mengakui Vaksin Nusantara yang digagas dr Terawan Agus Putranto.

Vaksin Nusantara ini menurut Buya Amirsyah,masih menunggu izin resmi dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM). Oleh sebab itu  ia berharap BPPOM segera memberikan izin. Secara ilmiah kata Buya Amirsyah kita bisa baca pada Jurnal terkait Vaksin Nusantara berjudul “Preventive Dendritic Cell Vaccine,AV-Covid-19,in Subjects Not Actively Infected With Covid-19,”katanya.

Didalamnya,mengulas uji vaksin dari dendritik sel yang ada di Vaksin Nusantara secara bertahap intinya telah berhasil melakukan uji klinis,”kata Amirsyah. (Git/rilis)

  • Bagikan