SBN-Kota Bekasi –
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto (kanan) dan News Manager Warta Kota Eko Priyono (kiri) saat wawancara khusus.
“Perjalanan sejak, SD saya dimotivasi untuk selalu masuk ke sekolah negeri, karena kan biayanya murah,” tutur Tri. Bahkan,
Tri mengungkapkan bahwa dirinya harus bekerja terlebih dahulu untuk bisa jajan. Terkadang, upah yang diberikan ditabung untuk membeli perlengkapan sepak bola yang menjadi hobinya saat masih anak-anak.
“Dulu pas kecil kerja apa saja, pernah waktu itu saya jadi tukang air tuh di rumah, tugasnya cuma jagain selang sama mindahin ke ember-ember. Dari situ upahnya ditabung, buat beli sepatu bola. Karena kalau mau jajan kita nyari uang dulu,” katanya.
Hingga kemudian, ketika ia hendak duduk di bangku SMA di tahun 1986, keluarganya memutuskan untuk pindah ke Kota Bekasi. Saat itu lah, waktu luangnya dimanfaatkan untuk menjadi kenek angkot.
“Saat pindah tahun 1986 ke Bekasi, jadi kenek di K12. Teman-teman saya juga masih ada tuh. Setahun itu jadi kenek,” ujar Tri.
Setahun berselang, karena suatu hal ayahnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Kemudian Tri melanjutkan pendidikannya di SMAN 3 Jakarta.
“Kelas 2 SMA saya pindah lagi ke Jakarta, waktu itu rumah belum dijual. Jadi waktu itu di Karet ada penggusuran, sekarang jadi Mal Kasablanka, daerah situ tuh rumah saya. Dulu masuk SMA 3 di Jakarta, jalan kaki dari rumah. Karena enggak ada duit dan Bapak hanya bisa membiayai sekolah saja. Ya, banyak cerita memang perjuangan pas masa kecil,” tutupnya .
***