Banten, SBN-
Kasdam Jaya/Jayakarta Brigjen TNI Suharyanto hadir sebagai narasumber diacara “Gelar Wicara Harmoni Dalam Kebhinnekaan”,yang diselenggarakan di Auditorium Utama Harun Nasution Kampus I UIN Syarief Hidayatullah Jakarta,di Jl. Ir. H. Juanda,Kec. Ciputat Timur,Kota Tangsel,pada Kamis (26/07/2018).
Dalam sambutanya, Rektor UIN Jakarta Prof Dr. Dede Rosyada MA mengatakan,kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan kampus modern dan terbuka untuk semua orang.
Sedangkan Kasdam Jaya/Jayakarta Brigjen TNI Suharyanto selaku narasumber menyampaikan,bahwa keragaman merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat yang menunjukkan adanya perbedaan,seperti pada suku bangsa,agama,ras,serta budaya. Sedangkan keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia,yang juga merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan.
Kasdam Jaya menjelaskan bahwa Keragaman (kebhinekaan) jika tidak dikendalikan dapat membuat masyarakat Indonesia berbeda pendapat dan mengakibatkan terjadinya konflik. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan sehingga mengancam keutuhan NKRI.
Keberagaman memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri. Keberagaman yang ada di masyarakat,bisa saja menjadi tantangan dengan munculnya perasaan kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan yang dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan,sehingga hal ini dapat mengancam keutuhan NKRI.
Mewujudkan kerukunan dan kesatuan itu bisa dilakukan dengan dialog,kerjasama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan,toleransi dan juga saling menghormati satu sama lain.
Lebih lanjut Kasdam mengatakan,ada beberapa penyebab runtuhnya suatu bangsa seperti tidak ada kemampuan mengelola diri dan sumber daya yang ada, ketidak konsistenan akan kebijakan bersama,adanya tekanan dan desakan pihak lain atau bangsa lain. Selain itu,4 (empat) kriteria suatu bangsa yaitu,adanya keinsyafan untuk bersatu, memiliki tujuan hidup yang sama,memiliki latar belakang sejarah yang sama,memiliki wilayah yang menjadi kesatuan ruang hidup. Hingga akhirnya, inilah yang mendasari lahirnya sebuah kosep Wawasan Nusantara.
Menurut Kasdam Jaya/Jayakarta,Indoensia memiliki geografis yang sangat strategis dimana kita memiliki lautan yang luas dan daratan yang subur,sehingga berimplikasi terhadap kepentingan dari negara-negara lain untuk dapat menguasai Indonesia. Juga ada tiga bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI,seperti, ancaman konvensional (Fisik), ancaman multi dimensional (Fisik dan Non Fisik) dan ancaman terhadap budaya.
Sedangkan Harmoni dalam keberagaman ini,akan melahirkan sebuah kedamaian. Membangun kesadaran sejak dari dalam pikiran perlu ditanamkan pada diri kita masing-masing. Indonesia bukanlah negara konflik karena Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi perdamaian, menghargai keberagaman dan memberikan ruang kepada siapa saja yang ingin mewujudkan perdamaian.
Meski Indonesia bukanlah negara konflik,kenyataannya ada saja pihak-pihak yang tidak ingin kedamaian itu ada. Keberagaman yang sudah ada sejak nenek moyang dulu, kembali dipermasalahkan. Kelompok radikal dan intoleran ,berusaha terus membuat masyarakat hidup dalam kekhawatiran. Teror tidak hanya dalam bentuk bom,juga ancaman kekerasan,bahkan ujaran kebencian yang terjadi juga kian mengkhawatirkan. Semuanya itu seharusnya tidak perlu terjadi. Jangan biarkan diri kita terhasut oleh informasi yang menyesatkan, provokasi yang mengandung SARA,dan ajakan untuk melakukan jihad dengan cara kekerasan. Semuanya itu jelas bertentangan dan budaya Indonesia yang toleran.
“Indonesia ibarat bunga yang cantik dan banyak yang melirik dan memiliki kepentingan, termasuk intelijen asing juga masuk. Dalam kesempatan ini, ingin saya sampaikan pentingnya membangun karakter bangsa tanpa meilhat suku,agama rasa dan golongan tetapi seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk tetap mempertahankan NKRI sampai kapanpun,”tegas Kasdam Jaya.
Karakter bangsa itu adanya di diri generasi muda. Peran generasi muda yang paling penting. Keberadaan NKRI sampai detik ini atas prakarsa seluruh elemen bangsa. Akankah berhenti dan disintegrasi atau lainnya ? Semua tergantung kepada generasi muda sebagai sentral anak bangsa kedepannya,” pungkasnya.
Hadir di acara tersebut seperti Rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Prof. Dr Dede Rosyada MA,Rektor UMJ Prof. Dr Samsul Bahri SH.MH,Rektor STIE Ahmad Dahlan Prof. Dr Mukkhaer Pakanna,Rektor Universitas Pamulang Prof. Dr Dayat Hidayat,Kasdam Jaya/Jayakarta Brigjen TNI Suharyanto S.Sos.,Danrem 052/Wkr Kolonel Kav Agustinus Purboyo,Aster Kasdam Jaya Kol Inf Jakcy,Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry, Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan Saragih,S.I.K.,M.Si , Letkol Inf M.I. Gogor,A.A Dandim 0506/Tgr,para siswa-siswa SMP,SMA dan para mahasiswa UIN. (Git/Pendamjaya)