Jelang Hari Buku Nasional, Transformer 323 Kembali Hadir Di Tengah Anak-Anak Perbatasan

  • Bagikan
Jelang Hari Buku Nasional, Transformer 323 Kembali Hadir Di Tengah Anak-Anak Perbatasan

Bovendigoel,-

Untuk kesekian kalinya truk pustaka Yonif Raider 323 Kostrad kembali hadir menghibur anak-anak di perbatasan. Kali ini truk yang terinspirasi dari film transformer ini digelar di halaman Sekolah Satu Atap Camp 19 Distrik Jair Kabupaten Bovendigoel,Rabu (16/05) Ratusan siswa-siswi SD Satu Atap memadati stand truk pustaka. 

Transformer 323 ini hadir dalam rangka menjelang peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggal 17 Mei nanti. Peringatan ini berlangsung sejak 2002 yang digagas Menteri Pendidikan kala itu, Abdul Malik Fadjar. Tanggal ini dipilih berdasarkan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980.

Jelang Hari Buku Nasional, Transformer 323 Kembali Hadir Di Tengah Anak-Anak Perbatasan

Peringatan hari buku kerap dikaitkan dengan minat baca, yang di Indonesia masih tergolong rendah. Dari data studi ‘Most Littered Nation in the World’ yang pernah dirilis Central Connecticut State University pada tahun lalu, Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara. Posisi itu persis di bawah Thailand dan di atas Bostwana. Hal inilah yang mendorong semangat Satgas Yonif Raider 323 Kostrad untuk meningkatkan minat baca anak-anak khususnya di wilayah perbatasan.

Sama seperti saat digelar ditempat lain,truk ini yang semula adalah kendaraan angkut personel disulap dalam hitungan menit menjadi four in one function. “Kami ubah truk ini menjadi perpustakaan keliling,mini bioskop, arena games,dan mini karoke lagu-lagu nasional,”ungkap Lettu Inf Edy Riwanto Komandan SSK 3 Satgas 323.

Adelia Pae,seorang siswi dengan polos mengungkapkan, “saya tertarik dengan truk tentara, saya belum pernah naik”. “Ternyata truknya tidak jalan,jadi kita malah senang baca buku di atas truknya”,kembali tegasnya.

Dalam kesempatan kali ini juga, prajurit TNI yang bertugas menerangkan tentang nilai-nilai Pancasila sebagai landasan idiil Negara Indonesia. Beraneka games yang menarik dan mengandung nilai kebangsaan juga diadakan,seperti tebak lirik lagu-lagu nasional,tebak gambar pahlawan,dan mini puzzle foto pahlawan nasional. “Hal-hal yang seperti ini lah yang perlu kita lakukan,simple namun penuh makna menyisipkan nilai nasionalisme sejak dini kepada mereka terutama yang ada di pelosok negeri ini,”pungkas Letnan Edy perwira 28 tahun ini.

(Git/Dispenad)

  • Bagikan