Kemenkes Kirim Bantuan Logistik dan Siagakan Tim Psikolog di Natuna

  • Bagikan
Kemenkes Kirim Bantuan Logistik dan Siagakan Tim Psikolog di Natuna

SBN, NATUNA –

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono mengatakan bahwa pemerintah berupaya memenuhi seluruh logistik yang dibutuhkan oleh WNI di Natuna. “Seluruh tim pendukung berusaha memenuhi semua kebutuhan yang ada bagi WNI di Natuna,”kata Anung dalam tele conference dengan media di Kementerian Kesehatan (4/2).

Kemenkes Kirim Bantuan Logistik dan Siagakan Tim Psikolog di Natuna

Logistik tersebut akan terus diperbarui sesuai kebutuhan yang diperlukan termasuk makanan pendukung seperti snack. Saat ini, tim sedang berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendukung lainnya seperti alat musik untuk memecah kejenuhan di area observasi.

Tak hanya dari segi jasmani, pemerintah juga berupaya memberikan dukungan layanan kesehatan jiwa. Pasalnya dengan masa observasi selama 14 hari dengan ruang gerak yang belum sepenuhnya leluasa,mereka dinilai rentan terhadap stress.

Sebagai upaya pencegahan, Kementerian Kesehatan telah menyiagakan tim psikolog disekitar area observasi,dan selalu siap untuk memberikan dukungan psikologis bagi para WNI di Natuna. “Pagi hari ini telah hadir tim dukungan untuk layanan psikologi baik dari Kementerian Kesehatan dan atau UPT-UPT Kementerian Kesehatan serta organisasi profesi untuk memberikan dukungan layanan,” imbuhnya.

Dengan sampainya di Natuna, Dirjen Anung menegaskan bahwa tim tersebut telah siap memberikan pendampingan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. “Apabila diperlukan nanti kita tinggal menggeser ke area observasi,”ujar Dirjen Anung.

Sementara itu, Warga Negara Indonesi (WNI) yang diobservasi di Natuna membutuhkan logistik selama masa observasi. Untuk mengantisipasi kekurangan logistik, Kementerian Kesehatan memasok bantuan berupa alat kesehatan lingkungan,alat pelindung diri,dan mesin pengolah limbah medis.

Bantuan sampai di lokasi observasi kemarin malam Senin (3/2) menggunakan pesawat Hercules. Logistik berisi ratusan pack alat kesehatan lingkungan, masker, alat pelindung diri dan 2 unit mesin pengolah sampah medis (Autoclave). WNI yang dievakuasi dari Wuhan ini akan di observasi selama 14 hari, pada masa itu juga pemerintah menjamin ketersedian logistik yang diperlukan dengan pertimbangan kesehatan dan keamanan.

Sebanyak 238 orang, termasuk 5 orang tim aju,dan 42 orang tim penjemput yang dikarantina menjadi tanggungjawab pemerintah,tidak hanya memastikan mereka terbebas dari nCoV,tapi juga semua aspek kebutuhan mereka harus terpenuhi. Ke depan stok bantuan akan terus dipantau dan dipenuhi.

Sebelumnya pemerintah berhasil menjemput 237 WNI,1 orang WNA, dan 5 orang tim aju ke Indonesia. Jumlah tersebut berkurang 7 orang dari yang direncanakan. Tercatat 4 orang mengundurkan diri dan 3 orang dinyatakan tidak lolos skrining kesehatan oleh Pemerintah Tiongkok.

3 WNI yang tidak lolos skrining kesehatan dikarenakan dua orang batuk pilek dan satu orang demam. Pemerintah Indonesia melalui Konsulat Jenderal Republik Indoensia (KJRI) terus mendampingi dan memantau perkembangan kesehatan mereka. (SBW/KMNKS

  • Bagikan