LEBAKSIU,SBN- Respon keluhan warga pedagang, hari Sabtu (2/2) pagi tadi, Bupati Tegal Umi Azizah tinjau Pasar Lebaksiu yang sudah selesai proses pembangunannya. Di sini Umi menyayangkan hasilnya yang kurang memuaskan dan tidak tuntas. “Ini jadi sorotan saya, pembangunan fisik di Kabupaten Tegal seringkali tidak bisa rampung 100 persen, tidak langsung bisa dimanfaatkan secara keseluruhan”, ujarnya kesal.
Dari segi penganggaran, lanjut Umi, memang habis terserap, tapi dari sisi fungsi dan kelengkapannya masih kurang. Ditanya soal penyebabnya Umi menjawab, salah satunya karena gap atau kesenjangan antara alokasi anggaran dengan Detail Engineering Design (DED). “Anggarannya tidak sinkron dengan kebutuhan di DED, dan ini yang seringkali jadi biang penyebabnya”, katanya.
Penyebab lainnya, imbuh Umi, banyak, seperti waktu penyelesaian pekerjaan yang mepet di akhir tahun anggaran sehingga tidak cukup waktu bagi pengawas untuk meminta penyedia jasa konstruksi memperbaiki kekurangannya.
“Dari sini saja saya bisa melihat adanya kecelakaan desain seperti penempatan bak sampah yang berdekatan dengan lapak pedagang, pastilah efek baunya tidak akan nyaman, apalagi desain bak sampahnya tidak tepat. Saya pastikan bakal jadi masalah kalau tidak segera dipindah”, ungkapnya.
Temuan lain yang menjadi perhatian Umi adalah sirkulasi air. “Bisa-bisanya dengan atap setinggi ini tidak dilengkapi penutup untuk mencegah tampias air hujan”, ujar Umi.
Apalagi, jelas Umi, ketika air masuk ke lantai lapak, jadi menggenang di jalur pejalan kaki. “Tidak ada saluran pematusan di lantai lapak, padahal disini kan los jualan ikan. Tidak ada juga meja keramik lengkap dengan instalasi air bersihnya yg bisa dialirkan untuk membersihkan tempat jualan biar tidak bau dan menciptakan kesan higenis”, kata orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini.
Kondisi semacam ini menjadi kekhawatiran Umi karena berpotensi menimbulkan kekumuhan baru. “Tujuan kita bangun pasar ini kan biar nyaman, pembeli senang karena tempatnya bersih, pedagang pun senang tempat jualannya aman, tidak terganggu hujan”, tukasnya.
Saat berjalan keliling pasar, Umi menemui sejumlah pekerja bangunan yang tengah mempaving bagian tepi jalan di dalam pasar. Saat ditanya dari mana anggarannya, Ketua Paguyuban Pasar Lebaksiu Supriyanto menyampaikan jika itu dari swadaya iuran pedagang. Pemavingan yang ternyata untuk lapak pedagang tersebut menimbulkan pertanyaan bagi Umi, apakah sudah sesuai desain peruntukannya, termasuk bagaimana status asetnya nanti.
Disini Supriyanto juga menyampaikan jika air hujan yang turun dari atap di samping timur los bagian belakang pasar mengalir ke permukiman warga di luar tembok pasar. Imbasnya, kata Supriyanto, air dari permukiman tersebut kembali mengalir masuk ke lingkungan pasar. Belum adanya perkerasan jalan di dalam pasar menambah becek jalan saat musim penghujan.
Menanggapi itu, Umi yang sebelumnya sempat meninjau kawasan Alun-Alun Hanggawana Slawi karena limpasan air hujan sore kemarin meluber ke jalanan mengatakan pihaknya akan segera memanggil dinas terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
“Saya minta maaf atas ketidaksempurnaan ini, tapi saya tidak tinggal diam, akan saya selesaikan”, ujar Umi sambil bergegas menuju kendaraan dinasnya karena harus membuka Musda KNPI Kabupaten Tegal di Pendopo Amangkurat. (embong sriyadi)