Jakarta, SBN-
Masih dalam rangkaian Jambore SAR Nasional,Basarnas juga melaksanakan diseminasi tentang SAR preventive kepada para pelajar mulai tingkat SD, SMP,dan SMA. Bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur,pada Rabu (26/09/2018). Program yang bertajuk SAR Goes To School, dimana Basarnas mendatangi sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan substansi dasar SAR kepada para siswa.
Tujuannya untuk memberikan pembelajaran bagaimana anak-anak itu harus prepared ketika menghadapi kedaruratan baik itu kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia.
“Dalam kondisi tersebut,yang paling utama adalah bagaimana mereka mampu melakukan self rescue atau menyelamatkan diri sendiri saat terjadi kondisi kedaruratan tersebut. “Setelah itu, baru membantu menyelamatkan korban yang ada di sekitarnya sesuai kompetensi yang telah diajarkan,”jelas Kasubdit Pengelolaan Potensi SAR,Anggit Mulyo Satoto.
Kegiatan jambore SAR Goes To School tersebut melibatkan 200 siswa dari 12 sekolah di Jakarta Timur. Mereka mengikuti kegiatan ini selama 3 hari,24-26 September 2018. Materi yang diberikan terkait pengenalan substansi Basarnas, pengenalan peralatan SAR,dan pengenalan kegiatan SAR. Pada kegiatan ini,Basarnas melibatkan Potensi SAR dari Jawa Barat dan Jakarta Timur sebagai instruktur, khususnya pada penangan korban yang mengalami cidera.
Seperti diberitakan sebelumnya Jambore SAR Nasional yang dibuka langsung oleh Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi, S.Sos.,M.M. diikuti oleh perwakilan Potensi SAR binaan dari 38 Kantor SAR sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) Basarnas se-Indonesia.
Dalam sambutannya,Kabasarnas berharap Jambore SAR Nasional ini menjadi media untuk komunikasi dan koordinasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidang SAR, kesolidan,serta mempererat jalinan silaturahmi antar Potensi SAR serta Basarnas.
“Potensi SAR adalah pilar utama dalam pelaksanaan operasi SAR, kegiatan ini merupakan salah satu upaya Basarnas guna meningkatkan komunikasi, koordinasi,dan sinergitas,serta merekatkan silaturahmi antara Basarnas dengan Potensi SAR,” tegasnya.
Dijelaskan, Potensi SAR adalah Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, informasi dan teknologi,serta hewan selain Basarnas yang dapat dikerahkan guna mendukung pelaksanaan operasi SAR. Potensi SAR meliputi unsur TNI-Polri,unsur pemerintahan baik tingkat pusat maupun daerah (provinsi, kabupaten/kota),organisasi non pemerintah (swasta), dan indivindu-indivindu yang memiliki kompetensi di bidang SAR.
Peran Potensi SAR sangat penting, utamanya berkaitan dengan response time serta upaya pencarian,pertolongan, penyelamatan,dan evakuasi dalam penanganan kedaruratan pada kecelakaan,bencana,maupun kondisi membahayakan manusia. Agenda Jambore SAR Nasional sendiri meliputi workshop, bimbingan teknis (bimtek),dan challenge bagi peserta jambore yang meliputi giat ketrampilan bidang SAR dan fitnes drill.
Ketrampilan bidang SAR meliputi prusiking (tali temali),packing patient,rafting boat (mendayung), slove evacuation menggunakan tandu darurat,dan pengangkatan korban dengan mechanical advanted system (3:1). Sedangkan fitness drill meliputi lari dengan jarak tempuh 6 kilometer dengan melintasi 4 pos,dimana masing-masing pos terdapat ujian.
Yang pertama menentukan koordinat,jarak,dan waktu dalam peta. Yang kedua,membuat 5 simpul dasar dan membuat anchor. Yang ketiga, pengangkatan 1 korban (emmergency moving) dengan melibatkan 4 penolong. Dan pos keempat,mengevakuasi korban di air dengan teknik carry atau tarikan menggunakan life jacket. Selain demo Urban SAR pada saat pembukaan,jambore dengan tagline ‘SAR Adalah Kita’ ini juga diisi dengan pameran sarana prasarana dan diseminasi SAR Goes To School. (Bagas/Basarnas)