Luas hamparan yang dipanen ini mencapai 60 Ha. Setelah melakukan panen di Desa Pojok Sari,panen juga dilanjutkan di Desa Mojolegi Kecamatan Teras, Kab. Boyolali dengan luas hamparan panen sekitar 30 Ha. Produktivitas padi yang dipanen pada Jumat (05/01) bervariasi 7.4-10 ton GKP/Ha berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan. Varietas padi yang ditanam bervariasi antaralain Sri Makmur ,Membramo,dan IR 64.
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Ir Risfaheri selaku Kepala Balai Besar Litbang Pascapanen mewakili Balitbangtan menyerahkan secara langsung bantuan benih padi varietas inpari 30 sebanyak 2 ton kepada para petani di wilayah Desa Pojok Sari tersebut.
Menurut Kepala Balai Besar Biogen Dr. Mastur mengatakan, bantuan benih tersebut dimaksudkan untuk mendiseminasikan varietas unggul baru (VUB) yang dihasilkan Balitbangtan. VUB tersebut cukup adaptif di wilayah tersebut sehingga diharapkan dapat menggantikan varietas yang sudah lama digunakan yang sudah mulai mengalami penurunan terutama dari aspek ketahanan terhadap OPT,”ucap Dr. Mastur.
“Panen yang kami lakukan hari ini membuktikan kepada masyarakat bahwa panen padi masih berlangsung disini dan wilayah lainnya di Jateng, sehingga produksi padi dipastikan aman,dan masyarakat tidak perlu kuatir,” ujar Dr. NLP Indi Dharmayanti, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner.
“Swasembada Pangan merupakan harga mati,dan tidak ada impor bahkan Issue yang berkembang bahwa tidak ada panen di bulan Januari adalah tidak benar,”tambah Indi Dharmayanti.
Kabid Pertanian Kab. Semarang ,Ir. Fajar Eko, menyampaikan bahwa pada bulan Januari ini di Kab. Semarang terdapat 2.000 Ha padi yang akan dipanen, sedangkan di Februari target panen sekitar 2.000 Ha dan Maret target panen sekitar 3.000 Ha. Disamping itu,Fajar Eko juga memastikan bahwa untuk bulan Januari ini Kabupaten Semarang mampu surplus,”kata Ir. Fajar Eko.
Selain itu,Saryono selaku Ketua Gapoktan Pojok Sari Makmur menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah selama ini sehingga dapat menerima bantuan benih unggul ,alsintan dan pendampingan dalam bercocok tanam. Harapannya pada tahun ini juga pemerintah dapat membantu untuk perbaikan saluran/tanggul irigasi yang selama ini sering jebol akibat luapan air ketika musim hujan,”ungkap Saryono.
(bagas; foto dok