Penyakit difteri telah menyebar di 20 provinsi dan 95 kabupaten di wilayah Indonesia pada tahun 2017,sehingga perlu dilaksanakan upaya penanggulangan untuk memutus rantai penularan, menurunkan jumlah kasus dan mencegah meluasnya dampak penularan penyakit difteri di wilayah Outbreak Response Immunization (ORI).
Kegiatan vaksinasi dilaksanakan di ORI seluruh Kotama TNI AL yang meliputi Mabesal, Koarmatim,Seskoal,Koarmabar, Kormar terdiri dari 3 wilayah yakni Jakarta,Surabaya dan Lampung,AAL,Kodiklatal, Lantamal III dilaksanakan di wilayah Jakarta,Bandung, Cirebon,Bangka Belitung, Palembang dan Lampung, Lantamal V dilaksanakan di Surabaya,Batu Poron,Malang dan Banyuwangi, sedangkan Puspenerbal diadakan di Jakarta dan Surabaya.
Dalam amanatnya Kasal mengatakan bahwa,dukungan logistik kesehatan dalam bentuk vaksin difteri sejumlah 60.000 ampul untuk 563.394 anggota TNI Angkatan Laut akan didistribusikan ke wilayah ORI tersebut dalam tiga tahap,mulai bulan Januari sampai dengan Juli 2018.
Saat ini untuk tahap I telah terdistribusi sebanyak 15.000 ampul. “Diharapkan para kasatker dapat memfasilitasi pelaksanaan program vaksinasi ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar,”ujar Kasal. Pada pelaksanaan vaksinasi difteri tahap selanjutnya,petugas tim vaksinasi akan mendatangi anggota di satker masing-masing.
Adapun teknis pelaksanaan vaksinasi adalah dengan mengocok terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menghomogenkan suspensinya, menyimpan vaksin pada suhu 2-8ºC,melindungi dari cahaya dan tidak dibekukan,pemberian secara intramoskular dengan dosis 0,5 ml dan pemberian vaksin ini bersifat vaksinasi lanjutan (booster/1 kali suntikan).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat utama Mabesal,para Pimpinan Kotama, Kadiskesal,Tim Satgas difteri TNI AL dan para undangan terkait lainnya.
(sgtbgs/Dispenal)