SBN, NATUNA –
Keberadaan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) jadi salah satu perhatian penting Kemenkes bagi warga yang sedang dalam masa observasi di Natuna. Kemenkes menjamin kesiagakan Fasyankes terutama rumah sakit dari berbagai daerah bukan hanya pada saat masa observasi ini,tapi setiap saat Fasyankes terus disiagakan.
Fasyankes yang disiapkan pemerintah dalam hal ini Kemenkes bersama TNI dan Polri sangat memadai. Khususnya untuk kebutuhan layanan yang saat ini dibutuhkan bagi seluruh warga negara kita yang ada di Nantuna termasuk warga yang sedang dalam proses observasi.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,Kemenkes, dr. Anung Sugihantono mengaku sudah berkoordinasi sekaligus menerima laporan dari Kadinkes Provinsi Riau bersama dengan beberapa direktur RS. Ia mengatakan bahwa RS tersebut sudah melakukan assessment terhadap Fasyankes yang ada di Batam. “Sejauh yang dilaporkan, fasilitas memadai. Kegiatan yang dilakukan oleh RS di Batam juga memadai sebagai salah satu support dari layanan kesehatan dalam melakukan observasi kesehatan bagi para pengungsi di Natuna ini,”katanya,pada Selasa (4/2) di Natuna.
Di dalam wilayah tempat observasi sendiri terdapat 102 pendamping termasuk di antaranya tenaga medis dan tenaga kesehatan dari Kemenkes, RSPAD,dan Puskes TNI. Warga yang berada di tempat observasi dilakukan pengukuran suhu tubuh setiap pagi dan sore, serta mewaspadai gejala yang mirip dengan nCoV seperti flu dan batuk, demam, sakit tenggorokkan.
“Oleh karena itu selama 14 hari kita fokus pada memperhatikan peningkatan suhu tubuh mereka (warga yang sedang diobservasi),” ucap dr. Anung.
Selanjutnya apakah ada keluhan dan tanda-tanda yang sifatnya pilek dan batuk atau mirip dengan gejala influenza,dan kita juga memantau gangguan pernapasan apabila ada,”tambah dr. Anung. Di dalam tempat observasi juga telah didirikan RS Lapangan. Tak hanya soal kesehatan warga yang dipantau,kebutuhan psikologi pun difasilitasi seperti menyedikan alat musik,olahraga,dan fasilitas internet. (SIG/KMNKS