Fashion Muslim Mode Nelisma Amin Modern, Stylish, Simplycity dan Syar’i

  • Bagikan
Fashion Muslim Mode Nelisma Amin Modern, Stylish, Simplycity dan Syar’i

Fashion etnik telah menjadi primadona industri mode Indonesia, lantaran begitu banyak ragamnya corak serta warna khas kain-kain tenun yang ada di Indonesia ini, dapat dirancang untuk segala kebutuhannya. Dan Nelisma Amin telah menyadarinya itu, namun oleh perempuan yang pernah meniti pendidikan mode di Bunka dan Susan Budiardjo ini, justeru memperkayanya dengan sentuhan modernisasi pada style fashion yang elegant dan glamour, baik untuk pakaian rapi pada umumnya maupun busana-busana muslim pada khususnya.

Bahkan perempuan yang dujung perjalanan fashionnya lebih memilih menjadi pendidik dengan menciptakan banyak talenta di dunia fashion Aceh melalui Komunitas Designer Etnik Indonesia (KDEI), APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia), Indonesia Modest Fashion Designer dan Asosiasi Perancang Aceh pada khususnya itu, kini tengah menggeluti serta terus mengembangkan ‘Batik Aceh’ di tengah-tengah semaraknya motif batik-batik lainnya yang ada di setiap propinsi di Indonesia lewat Vinnel Gallery miliknya yang terletak di jalan Teungku Pulo Dibaroh No.16, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Seperti saat ditemui usai gelaran fashion shownya di Indonesia Modest Fashion Week 2017, beberapa waktu lalu di Jakarta (11-15 Oktober), Nelisma yang energik mengungkapkan bahwa desainnya selalu terinspirasi dari alam, budaya serta perkembangan fashion di Aceh. Kemudian dengan seksama dimodifikasinya dengan permainan warna, kain tenun, batik, maupun bordir agar tampak berbeda, elegan dan glamour serta syar’i dan khusis dikerjakan oleh pengrajin yang dididiknya. Maka terciptalah fashion mode muslim yang modern, stylish, dan simplycity dengan tema Island Glamour, saat ditampilkan dalam fashion shownya tersebut.

Sedangkan untuk Batik Aceh sendiri sesungguhnya sejak dahulu masyarakat Aceh telah memakai kain batik, seiring datangnya orang-orang Jawa ke Aceh. Motif batik aceh pun khas karena menggunakan perpaduan unsur alam dan budaya dari masyarakat aceh sendiri. Pewarnaannya pun menggunakan warna-warna cerah, seperti warna merah muda, merah, kuning, hijau dan lainnya. Sehingga Batik Aceh terlihat cerah dan juga glamour. Sedangkan pengaruh Islam yang kuat di Aceh tercermin pada bentuk sulur, melingkar, dan garis pada tiap motif.

Sejauh ini Nelisma Amin baru menghasilkan Batik Aceh dengan Motif Bungong Jeumpa dan yang tengah diproduksi yakni Batik Aceh dengan motif Biji Rumbia, lantaran Pohon Rumbia kini pohon yang hampir punah paska tsunami beberapa tahun lalu.Dalam Motif batik Aceh selalu mengandung makna yang menggambarkan kepribadian masyarakat Aceh, dimana terdapat makna falsafah kehidupan yang menjadi kearifan lokal dan pedoman hidup masyarakat Aceh.
Sesuai dengan kearifan lokal masyarakat Aceh, model baju batik Aceh pun disesuaikan dengan aturan atau hukum syariat Islam yang diterapkan pada pemerintah Aceh. Pada batik aceh untuk wanita biasanya diwarnai dengan model garis panjang dan longgar. Batik aceh ini juga tidak hanya digunakan sebagai bahan baju batik akan tetapi juga dibuat untuk produk lainnya seperti topi, mukena, dompet, tas, maupun aksesoris lainnya.
Perkembangan trend busana muslim pun turut mempengaruhi ‘selera pasar’ masyarakat Aceh, tak heran bila busana-busana muslim yang elegan, glamour serta limited edition menjadi incaran masyarakat disana, ungkap Nelisma. Sehingga tak ayal busana-busana muslim tersebut seolah menjadi ‘darah biru’ bagi fashion mode di Aceh. Itulah yang terus menggairahkan perkembangan mode busana muslim di Aceh, dan bagi Nelisma itulah peluang baginya untuk menawarkan busana-busana muslimah berkelas butik nan eksklusif karya desainer anak negeri, yang masih dapat dibawa pulang dengan harga yang terjangkau dan representatif.
(tjo; foto a yen

  • Bagikan