SUARA BEKASI NEWS.COM, Jakarta – Isu perselingkuhan yang mendera Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) mulai membuat gerah kader partai berlogo pohon beringin kuning itu.
Adalah Paskalis Kossay, kader Partai Golkar Papua yang mengaku hasil Penlat Partai Golkar Angkatan terakhir 1992 di Provinsi Papua mungunggah sebuah tulisan mengungkapkan kegundahannya terkait isu yang menimpa Ketua Umum nya Airlangga Hartarto.
Tulisan Paskalis itu ditujukan untuk menanggapi pemberitaan soal seorang wanita bernama Rifa Handayani yang melaporkan ketua umum sebuah partai politik besar ke Mabes Polri.
Pihak yang dilaporkan berinisial AH, dia adalah Ketua Umum parpol besar dan saat ini masuk dalam jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Maruf Amin.
Selain, AH, istrinya juga berinisial YA juga dilaporkan ke Mabes Polri, pada, Selasa (14/12/2021). AH yang dimaksud dalam laporan tersebut tertulis atas nama Airlangga Hartarto yang saat ini adalah Ketua Umum Partai Golkar.
“Secara Etimologi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata Implikasi adalah Keterlibatan atau keadaan yang terlibat. Sedangkan kata Skandal adalah Perbuatan yang memalukan atau perbuatan yang menurunkan martabat. Kedua kata ini menjelaskan kepada kita bahwa keterlibatan dari perbuatan yang memalukan ini merusak citra baik dari Partai Golkar. Karena itu saya sengaja mengangkat topik atau judul tulisan diatas supaya kita semua atau para kader partai Golkar dapat mencermati dampak buruk yang akan ditimpa pada partai Golkar,” kata Pascalis dalam keterangannya, Jumat (24/12/2021).
Setelah mencermati dinamika politik dari Skandal ini, menurut Paskalis dirinya sendiri cukup prihatin terhadap nasib Partai Golkar kedepan.
Partai Golkar kata dia akan menjadi bulan-bulanan seperti tidak berpijak pada pondasi yang kuat karena bangunannya sedang diterpa oleh badai angin ribut.
“Keprihatinan ini muncul dari pertanggungan jawab moral saya sebagai seorang Kader sejati bukan kader karbitan. Saya kader resmi hasil Penlat Partai Golkar Angkatan terakhir 1992 di Provinsi Papua. Melihat skandal Ketua Umum ini , sebagai kader partai, terus terang saya mengatakan bahwa implikasi politiknya sangat buruk bagi partai Golkar,” katanya.
Dia mengatakan bahwa akibat isu perselingkuhan itu berkembang, sudah susah untuk dikendalikan sehingga upaya apapun semua perjalanan skandal dialami AH sudah menjadi konsumsi publik.
“Biarpun di-counter dengan berbagai dalih apapun, kasus seperti ini tidak pernah luput dari pembusukan opini miring. Dan faktanya hal itu yang sedang terjadi saat ini,” ujar dia.
Memang kata Paskalis, banyak diantara pihak menilai munculnya skandal tersebut didorong oleh kepentingan politik partai politik lain. Tetapi lanjutnya lagi, Partai Golkar juga harus mengakui bahwa fakta skandal itu memang nyata adanya.
“Lebih terhormat kita semua mengakui jujur kasus ini dan segera dicari solusi yang komprehensif dan strategis tentu sesuai dengan mekanisme partai, ” ujar dia.
Dalam hal mengambil sikap untuk menentukan solusi, Partai Golkar kata dia, tidak harus mengulur-ulur waktu. Karena lanjutnya lagi, semakin mengulur waktu diberi peluang bagi pihak lain dijadikan skandal ini sebagai isue politik untuk memperburuk citra partai golkar.
“Oleh sebab itu saya secara pribadi mendesak dua hal, pertama Bung Ketua Umum Bapak Airlangga Hartarto secara gentlemen melakukan klarifikasi terbuka terhadap skandal ini dan meletakan Jabatan sebagai Ketua Umum.
Partai Golkar kemudian konsentrasi penuh menyelesaikan kasus. Kedua para tokoh senior yang duduk dalam Dewan Pembina, Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Dewan Etik segera mengambil langkah-langkah penyelamatan partai melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub) ” beber Paskalis.
Karena kata Paskalis lagi, waktu pertarungan 2024 sudah semakin dekat. Jika tidak segera diambil langkah-langkah penyelamatan partai, maka lanjutnya, eksistensi dan integritas partai Golkar akan terus diterpa oleh isue skandal Ketua Umum ini sehingga partai ini akan kehilangan trust dan semakin dijauhi publik.
“Oleh sebab itu maka saya menilai, Munaslub adalah Solusi strategis dan Konstitusional untuk segera menyelamatkan Partai dari ancaman degradasi psikologi politik publik terhadap partai golkar. Semoga ” Paskalis mengakhiri tulisannya.
Sebelumnya AH dan istrinya YA sudah dilaporkan ke Mabes Polri oleh Rifa Handayani. AH dan YA dilaporkan atas tuduhan ancaman dan intimidasi yang dilakukannya di media sosial dengan sangkaan UU ITE.
Selain melaporkan AH dan YA, ke Mabes Polri, pelapor Rifa Handayani juga meminta perlindungan ke Komnas HAM lantaran merasa jiwanya terancam.
Dalam video tersebut, Rifa mengungkapkan kronologi awal hubungannya dengan AH yang juga menjabat sebagai menteri ini.
Menurut Rifa, awal dirinya kenal pada tahun 2012 lalu, di sebuah konser internasional di Ancol, Jakarta Pusat. Saat itu, AH meminta pin BlackBerry Messenger dan nomor handphone dirinya. (wwa)