Bekasi,-
Sebanyak 12 orang yang mewakili warga RW 05 Telaga Asih Cikarang Barat diterima Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Sunandar SE, di ruang Pansus. Ketua DPRD Kab.Bekasi didampingi Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kab. Bekasi Deni Santo beserta Kepala Seksi Pengadaan Tanah BPN Kab.Bekasi Agus Susanto bertempat serta disaksikan pula petugas Polri dan TNI dan sejumlah rekan media.
Warga mempertanyakan sejumkan permasalahan mengenai harga tanah yang sangat berbeda jauh meski lokasi tanah tersebut bersebelahan. Bisa 5 kali lipat bedanya. Ada tanah yang hanya berbatas tembok dinilai Rp 8 juta/meter, sementara tanah di sebelahnya senilai hanya Rp 1,7 juta /meter.
Bahkan Alex warga yang tanahnya akan terkena gusur juga mempertanyakan soal etika dan estetika tim penilai. Salah satu contohnya yakni surat undangan tim appresial yang hanya berbentuk foto kopi tanpa ada kop surat serta stempel resminya. Padahal inikan undangan dari negara kok seperti itu. Dan tiba tiba kami mendapat nilai harga tanpa kapan tahu pengukurannya, imbuhnya.
Dalam pertemuan berlangsung selama hampir 3 jam itu, Deni Susanto memberikan solusi untuk warga bahwa pihaknya akan memverifikasi ulang bidang warga yang mau mengajukan inventarisir bidang yang belum terdata, agar tidak tertukar nama serta bidangnya. Sementara formulir verifikasi ulang akan di sediakan BPN Kab.Bekasi.
Sedangkan pihak DPRD pun memberikan masukan jika ada warga yang dapat memberikan nilai harga dari tim appresial swadaya warga sebagai pembanding dari tim penilai harga yang sudah ditunjuk pemerintah.
Dan DPRD Kabupaten Bekasi akan mengawal tindak lanjut masalah ini dari Komisi 1 dan Komisi 3, ujar salah satu anggota komisi yang turut hadir dalam pertemuan warga tersebut.
Sebelumnya 250 warga RW 05 Telaga Asih Cikarang Barat, Cibitung, Kabupaten Bekasi berdemonstrasi bersikeras menolak pekerjaan Tol Cibitung-Cilincing yang memasuki wilayahnya. Lantaran belum terpenuhinya tuntutan kenaikan harga uang ganti rugi dari yang sudah di tetapkan oleh pihak tol yang dirasa tidak sesuai dengan harga yang diinginkan warga.
(ndra; foto dok
