Suarabekasinews.com,Jawa Timur,
Perkembangan lingkungan strategis khususnya hakekat ancaman yang menggunakan wahana udara tersebut mengharuskan saruan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD untuk senantiasa meningkatkan kemampuan alutsista maupun profesionalisme prajuritnya. Dan untuk kesekian kalinya, Pusat Kesenjataan Arhanud (Pussenarhanud) Kodiklatad,menggelar Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) Terintegrasi TA 2021 yang diikuti kurang lebih 425 Prajurit dari seluruh satuan jajaran Arhanud TNI AD, 31 Mei s.d 6 Juni 2021 di Lapangan Tembak AWR (Air Weapon Range) TNI AU di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh,Kabupaten Lumajang,Jawa Timur.
Turut hadir Danpussenif Kodiklatad,Wadankodiklatad, Ir Kodiklatad,Pangdam V/Brawijaya, Kasdam III/Slw,Kasdivif 1/K, Para Direktur Kodiklatad, pejabat teras Pussenarhanud serta Forkompimda Lumajang serta para tamu undangan. Selanjutnya, latihan dipimpin langsung Komandan Pusat Kesenjataan Arhanud Kodiklatad Mayjen TNI Nisan Setiadi, S.E.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit Arhanud dalam mengawaki Alutsista Arhanud serta melatihkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman udara saat ini. Latihan disimulasikan dalam suatu skenario pertempuran baik pada siang maupun malam hari untuk memberikan gambaran kepada prajurit sesuai dengan tugas pokok Arhanud sebagai pengawal udara NKRI. Komandan Kodiklatad TNI AD Letjen TNI A.M Putranto,S.Sos memberikan apresiasi serta kebanggannya terhadap pelaksanaan latihan kali ini.
“Latihan menembak senjata berat terintegrasi kali ini hasilnya sudah jauh lebih meningkat dibandingkan tahun lalu. Sekarang kelebihannya adalah dintegrasikan dengan Kohanudnas TNI AU. Pertahanan udara adalah hal yang paling penting di Indonesia. Kita sudah punya radar dengan kemampuan jangkauan 250 km yang merupakan inisasi atau pengadaan yang digagas dari Bapak Kasad sekarang. Secara bertahap akan terus ditingkatkan kemampuan dan daya jangkauannya untuk mendukung tugas pokok TNI AD,” pungkas Letjen A.M. Putranto.
Direktur Pembinaan Latihan Pussenarhanud Kolonel Arh Blasius Popylus selaku Komandan Latihan menjelaskan bahwa latihan ini mengerahkan rudal-rudal canggih dan berbagai jenis meriam yang dimiliki satuan Arhanud TNI AD di seluruh Indonesia saat ini.
“Rudal-rudal itu di antaranya Rudal Mistral (Atlas dan MPCV),Starstreak jenis Lightweight Multiple Launcher (LML) dan Multi Mission System (MMS). Selain itu juga beberapa meriam Arhanud seperti kaliber 20 mm Rheinmetal,23 mm/Zur,40 mm/L70 dan 57 mm,”terang Kolonel Blasius.
Dalam pelaksanaan ini,untuk memberikan gambaran realisme latihan secara utuh tentang fungsi Arhanud maka dilaksanakan integrasi dengan TNI AU khususnya Komando Pertahanan Udara Nasional berupa penggelaran CMOV (Central Monitoring and Observation Vehicle) serta pengerahan 2 pesawat tempur jenis Super Tocano. Keberadaan serta manuver dua pesawat tersebut mampu ditangkap oleh Radar CM 200 (Shikra) dan Radar MCP.
Pesawat udara musuh disimulasikan dengan menggunakan sasaran target drone berupa banshee maupun aeromodelling elektrik. Kemunculan ancaman udara tersebut akan ditindaklanjuti dengan prosedur pengendalian operasi Arhanud yaitu pencarian (detection), pengenalan (identification), penjejakan (tracking), penghancuran (destruction). Selanjutnya Satuan Tembak Arhanud yang menerima perintah melakukan penembakan menggunakan meriam maupun rudal untuk menghancurkan sasaran.
Berbagai inovasi juga dikembangkan dalam latihan ini berupa aplikasi sistem Mata Komando yang dapat memonitor secara live streaming pelaksanaan kegiatan satuan mulai dari pergeseran pasukan dari home base satuan sampai daerah latihan Pandanwangi serta mekanisme jalannya latihan itu sendiri.
Disamping itu pula Pratu Teguh Septiawan berhasil menciptakan alat ATLAS Monitoring Firing Unit yang dapat diaplikasikan untuk Rudal Mistral. Pada sela-sela latihan juga dilaksanakan penembakan kehormatan oleh Dankodiklatad beserta para tamu undangan yang hadir serta penyematan brevet master gunner.
Di samping itu juga dilaksanakan kegiatan bakti sosial berupa pemberian bantuan dana untuk pembangunan Masjid Baitul Kamal di Desa Pronojiwo, pemberian sembako kepada masyarakat sekitar, bantuan keramik untuk masjid setempat, kantor desa, sekolah dan pondok pesantren. (Git/Dispenad)