Jakarta, SBN – Rampak bedug menjadi tontonan menarik sebagai pertunjukan dalam puncak peringatan HUT Polairud ke-68 yang berlangsung di Mako Polair Baharkam Polri,Tanjung Priok Jakarta Utara,pada Senin (03/12). Rampak bedug yang membuka acara peringatan ulang tahun Kepolisian Air tersebut, membuat decak kagum undangan diantaranya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian,pejabat Polri, Panglima Armada I Laksda TNI Yudo Margono,Kepala Staf Kolinlamil Laksma TNI Irwan Achmadi dan undangan lainnya.
Pertunjukan rampak bedug yang dimainkan oleh gabungan anggota Polair,prajurit Kolinlamil dan Koarmada I ini berlangsung dalam kesatuan dan kekompakan yang mencerminkan sinergitas TNI-Polri khususnya komunitas kemaritiman dalam kegotongroyongan bahu membahu dalam melaksanakan tugas.
Kesenian tradisional dari pandeglang Propinsi Banten ini dikemas dengan kalaborasi dengan iringan perkusi dan musik modern dipadukan dengan seni beladiri prajurit dan kelincahan keterpaduan prajurit Kolinlamil, Koarmada I dan anggota Polair dalam memukul bedug dan gerak tari-tarian beberapa anggota Polwan Polair.
Rampak Bedug merupakan salah satu kesenian memainkan alat musik bedug yang khas dari daerah Banten. Dalam pertunjukan Rampak Bedug ini pemain bedug memainkannya dengan kompak sehingga menghasilkan suara yang indah dan enak didengar. Selain itu kesenian ini juga dikemas dengan gerakan-gerakan baik tari ataupun beladiri sehingga terlihat menarik dan atraktif.
Menurut asalnya,kesenian ini awalnya dibuat hanya untuk kepentingan religi saja,yaitu sebagai sarana untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Namun karena kreativitas masyarakat, membuat pertunjukan Rampak Bedug ini menjadi lebih menarik dan dianggap sebagai karya seni yang patut untuk dihargai. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya kelompok-kelompok Rampak Bedug yang melestarikan kesenian ini. Selain itu,kesenian Rampak Bedug ini juga kini sering ditampilkan dalam berbagai kegiatan seperti festival budaya, penyambutan tamu penting,dan acara lainnya.
Kolinlamil pun sering menampilkan kesenian rampak bedug ini terutama saat peringatan HUT Kolinlamil. Seni menabuh bedug ini telah menjadi semacam ikon dalam setiap acara yang dipertunjukan oleh Kolinlamil dalam rangka kebersamaan.
Karena merupakan kesenian yang bersifat kreativitas,maka membuat kesenian Rampak Bedug ini cepat berkembang. Terbukti dengan berbagai kreativitas unik ditampilkan oleh para prajurit dan anggota Polair saat penampilannya di acara HUT Polair. Hal inilah yang membuat kesenian Rampak Bedug menjadi semakin kaya akan nilai seni, namun tetap mempertahankan nilai keagamaan di dalamnya. (Bgs/PenKolinlamil)