Tegal, SBN – Ada yang berbeda pada agenda malam tahun baru yang digelar PR IPNU IPPNU Desa Sukareja Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal, Selasa (31/12) malam dalam gelaran Akustikan dan Ngaji Bareng. Ada apa? ya ada aktor Joko Lele bersama sejumlah punggawa teater mampu membetot rasa takjub yang hadir di pendopo Kecamatan Warureja, saat detik-detik pergantian tahun 2018 ke tahun 2019.
Joko mampu mengubah situasi nglangut dan lengang tatkala para pengunjung dihimpit dingin karena hujan. Ia yang tampil pertama sebagai guru bagi anak – anak yang bengal, sulit diatur dan terkesan nakal. misalnya dialog konyol antara Joko sang guru dan muridnya cukup membuat para pengunjung menjadi mules perutnya.
“Barangkali seperti itu seharusnya guru masa depan harus laku nurut apa jare murid asal jangan sampai kebacut. Jangan sampai guru berlaku keras yang akhirnya urusan menjadi runyam.” ujar salah satu penonton.
Inilah bentuk musikalisasi puisi karena didalamnya ada drama dengan dialognya yang ringan mampu berkomunikasi dengan penonton sehingga muncul kesinambungan berekspresi total ala ngapak tegalan.
Di penghujung acara, Joko Lele tampil lebih total mengangkat cerita Kentir. Ya Joko dan lawan main benar benar kentir. Dengan properti orang gila yang bertahun tahun hidup menggelandang di jalanan menuding nuding bukan mereka berdua yang kentir tapi yang hadir juga kentir. “Kentir! Kentir! Kentir Kabeh!” tudingnya dalam kondisi kaki Joko dan lawan mainnya terikat sehingga jika jalan tak seirama maka akan terjungkal pula. Dengan begitu Joko Lele sudah berfilosofi bahwa kebersamaan sangat diperlukan jika tidak ingin jatuh berkali- kali.
Performen Joko Lele membuat Ali Asikin Budayawan setempat cukup menakjubkan. Ali yang pertama kali tampil dalam orasi budaya juga disambut hangat oleh audien. Hadir juga Rasiun (kades/aktor teater) dan Embong Sriyadi (jurnalis) dan Wakil Sekertaris GP Ansor Imam Sidiq Mudzakir sangat respon dan apresiatif.
“Kami berharap Joko terus mengeksplor segala dayanya demi masa depan keaktoranya. Aku melihat ada kekuatan akting pada diri Joko dengan gaya ngapak tegalan saja Ia luar biasa,” tegas Ali memotivasi.
Joko Lele ditemui menegaskan bahwa keaktoranya diasah bersama sejumlah sanggar teater di Jakarta. Meski mengakui belum seberapa namun dia sudah mampu menjadi figuran dalam sejumlah sinetron seperti Ojek Pengkolan dan Mak Lampir.
Nafis Hidayat, Ketua PAC IPNU Kecamatan Warureja mengatakan acara ini untuk meminimalisir agar anggota dalam malam pergantian tahun tidak bertindak liar dan buang waktu . Maka kami buat forum berkesenian.” (embong sriyadi)