Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) dan Majelis Dzikir Al-Ittihad, Mengeluarkan Enam Pernyataan Sikap

  • Bagikan
Gerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) dan Majelis Dzikir Al-Ittihad, Mengeluarkan Enam Pernyataan Sikap
Jakarta,-
Menyikapi serangkaian kasus kekerasan yang menimpa pemimpin agama dan tempat ibadah yang terjadi di awal tahun politik 2018,Gerakan Kasih lndonesia (Gerkindo) yang di Ketuai Pdt.Yerry Tawalujan Skewa dan Majelis Dzikir Al-Ittihad yang di pimpin oleh Habib Achmad Jindan, secara bersama mengeluarkan Enam pernyataaan sikap, bertempat di Bakoel Caffe Cikini, Jakarta Pusat,Kamis (15/02/2018).
Dalam pernyataan sikapnya disebutkan bahwa, pertama ; Negara Kesatuan Republik lndonesia berdasarkan Pancasila ini didirikan oleh seluruh rakyat dari berbagai latar belakang suku, agama dan kepercayaan. Oleh karena itu seluruh warga Indonesia apapun suku, agama dan kepercayaannya wajib dilindungi dan diberikan kebebasan menjalankan agamanya seperti yang dijamin oleh UUD 1945.

Kedua; mendukung langkah-langkah yang diambil Presiden Jokowi untuk meningkatkan kerukunan umat beragama serta menciptakan suasana kondusif dan aman di tahun politik 2018- 2019. Ketiga; mendesak Polri dan aparat penegak hukum yang berwenang untuk segera menindak tegas para pelaku kekerasan sesuai hukum yang berlaku.

Selanjutnya, keempat; Menyerukan kepada seluruh Partai Politik yang berlaga di Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 untuk mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa dengan memelihara kerukunan beragama lebih dari kepentingan politik sesaat. Kelima; menyatukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak mudah diadu domba, tetap menjaga persatuan dan kerukunan serta menolak politisasi agama. Terakhir, keenam; Menyerukan kepada seluruh pemuka agama untuk mempererat tali silahturahmi diantara para pemimpin agama dan memberi teladan kepada umatnya masing -masing bagaimana cara hidup rukun di negara Pancasila.

Pdt.Yerry Tawalujan Skewa selaku Ketua Umum Gerkindo mengatakan, Gerkindo bersama Majelis Dzikir Al-Ittihad keduanya sama-sama bagian dari sayap Partai Perindo Gerkindo untuk komunitas Kristen dan Dzikir Al-Ittihad untuk komunitas Muslim,”kata Ketum Gerkindo.

Ditambahkannya lagi, melihat apa yang terjadi dalam lima minggu trakhir ini bukan cermin dari situasi bangsa yang sebenarnya, karena pada dasarnya bangsa Indonesia bangsa yang cinta damai, hidup rukun dan itu sudah terbukti dari 10 tahun bahkan 100 tahun sebelumnya,bahkan juga selalu hidup berdampingan dengan penuh rasa teloransi sesama umat beragama,” tambah Pdt.Yerry Tawalujan Skewa.

Mengakhiri pertanyataan sikap, kedua sayap Partai Perindo Gerkindo dan Majelis Dzikir Al-Ittihad para Ketua Umum juga para pengurus, berfoto bersama saling bergandeng tangan sebagai menunjukan semua harus bersatu walau beda suku dan beda agama teloransi tetap terjaga.

(git; dok

  • Bagikan