Jatibening, SBN –
Karang Taruna Sub Unit 05/02 Kelurahan Jatibening bagi-bagi takjil gratis kepada warga di tiga titik rawan Kemacetan (Pondok Cikunir Indah, Putaran Galaksi, dan Pertigaan Fresh Market Cikunir, menjelang waktu berbuka puasa dalam kegiatan Karang Taruna Jatibening Berbagi, yang juga mencakup gerakan “SATU JIWA SATU RASA”.
Ketua Karang Taruna Sub Unit 05/02 Jatibening Muhammada Rohman di Lokasi Pembagian Takjil,, Minggu,(27/5) mengatakan dana untuk pelaksanaan kegiatan sosial itu berasal dari sumbangan para Anggota Karang Taruna dan Warga RT.05/02 Jatibening.
“Donasinya yang kami kumpulkan tidak ditentukan jumlahnya, seikhlasnya saja berapapun kami terima . Satu kotak takjil berisi satu roti, tiga butir kurma dan satu gelas air mineral. Semuanya dibagikan secara gratis,” ujar Rohman. Pada hari itu , menurut dia, ada 100 kotak takjil yang dibagikan dan Insya Allah akan Rutin Kami laksanakan setiap Hari Minggu di Bulan Romadhan,
“Selain bagi-bagi takjil gratis, kami juga memanfaatkan kegiatan tersebut untuk sosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat agar selalau Berbagi sesuai dengan tema gerakan yang kami sampaikan tadi “SATU JIWA SATU RASA”, ,” tutur Rohman.
Heru Koordinator Pembagian Takjil tersebut menambahkan kegiatan pembagian takjil tersebut difokuskan di kawasan-yang sering macet, seperti lokasi tempat bermain anak,, tempat perbelanjaan dan tempat tempat yang sering macet yang membuat masyarakat tidak sempat buka Puasa di rumah. Katanya.
Dihari yang sama setelah sholat tarawih Karang Taruna Jatibening dan Front Pembela Islam bekerja sama untuk sweping toko – toko obat yang melanggar (Menjual Obat tanpa resep dokter yang digunakan untuk “NgePlay” bagi anak anak seumuran SMP-SMA,
Rohman mengatakan dari hasil sweping tersebut tertangkap tangan pembeli Obat obatan (seorang pemuda putus sekolah ) di sebuah toko obat yang tanpa label atau plang tanda nama toko.
Rohman juga berharap dengan sweping tersebut menjadikan efek jera para perusak mental pemuda untuk tidak lagi berjualan barang haram tersebut yang hanya bertujuan untuk meraup keuntungan dengan merusak generasi generasi muda yang ada di jatibening.
(Den rahmat).
