YOGYAKARTA, SBN –
Globalisasi dapat menjadi virus jahat yang menyerang dan terus menggerus perkembangan zaman di Indonesia, khususnya pada kaum muda. Pemuda merupakan agen perubahan suatu bangsa agar nilai-nilai yang telah diwariskan oleh leluhur tidak hilang digerus zaman seperti contohnya budaya. Budaya yang menjadi jati diri bangsa Indonesia terus mengalami pergeseran. Maka sangat disayangkan apabila kaum muda tidak mengetahui ragam budaya yang dimiliki Indonesia maupun di daerah mereka masing-masing.
Melihat fenomena tersebut, Korp Pancanaka Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Humaniora Park Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membungkus acara deklarasi (pengenalan korp), Sabtu, (09/3/2019), dengan tema, “Budaya Nusantara Senjata Masa Depan Generasi Muda”. Tema yang diangkat merupakan bentuk kesadaran Korp Pancanaka, bahwa budaya merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi suatu bangsa.

“Kita membuat acara ini dengan tema tersebut karena sebenarnya dari keresahan kita yang sadar bahwa sampai detik ini pun generasi muda tidak begitu paham tentang arti dari budaya yang ada di nusantara bahkan budaya yang ada di sekitar mereka,” ungkap Ketua Panitia Deklarasi, Zahra Rusli menambahkan, maka jelas saja sebagai generasi muda yang bijaksana tidak ingin globalisasi menjadi pemadam akan nilai-nilai budaya yang kita miliki.
Dalam kegiatan ini, personil Korp Pancanaka menyajikan beberapa kesenian yang diperagakan oleh para anggotanya. Ada tari nusantara, musik band, musikalisasi puisi, teatrikal, serta beberapa penampilan dari korp lain dalam lingkungan civitas akademika UIN Sunan Kalijaga.
Adapun penampilan yang sangat menarik yakni teatrikal yang disajikan dengan tari cakalele, musikalisasi puisi, dan tentunya orasi dari Ketua Korp Pancanaka yakni Ali Abdurahman. Ia berperan sebagai Bima yang merupakan maskot dari Korp Pancanaka. Dalam orasinya ia mengingatkan kita semua bahwa, Indonesia adalah rumah bagi berbagai suku, ras, agama dan budaya.
“Indonesia adalah air kebajikan bagi seni dan budaya. Jadi sebagai kaum muda, lanjutnya, jelas tidak boleh memorakporandakan pondasi suatu rumah yakni seni dan budaya. Tentu harus bergerak aktif di era milenial ini tanpa meningalkan kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Bergerak aktif dan kreatif, salam pergerakan!”
(Aulia Rachma Diah/ Foto Fidya Laela Sarie/Panitia Deklarasi Divisi PDD/ Embong Sriyadi




