Menhan RI Ucapkan Terimakasih Mendalam Ke Negara Sahabat Atas Bantuan Hilangnya KRI Nanggala-402

  • Bagikan
Menhan RI Ucapkan Terimakasih Mendalam Ke Negara Sahabat Atas Bantuan Hilangnya KRI Nanggala-402

Suarabekasinews.com,Jakarta,

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto saat mengikuti rangkaian Pertemuan ADMM ke-15,Pertemuan informal antara ADMM dengan Republik Rakyat Tiongkok,dan ADMM-Plus ke-8 secara virtual,pada tanggal 15 dan 16 Juni 2021,atas nama seluruh rakyat Indonesia menyampaikan rasa terimakasihnya kepada negara-negara sahabat anggota ADMM dan ADMM- Plus yang telah membantu upaya pencarian dan penyelamatan musibah KRI Nanggala-402.

Dalam pertemuan ASEAN-China Defence Ministers’ Informal Meeting dengan Menhan China, General Wei Fenghe secara virtual,pada Selasa (15/06) di Kemhan,Jakarta Menhan Prabowo berterimakasih secara khusus atas bantuan langsung yang diberikan oleh Angkatan Laut Republik Rakyat Tiongkok yang mengirimkan 2 Kapal Rescue untuk membantu TNI AL dalam upaya penyelamatan KRI Nanggala- 402. RRT bersama Singapura,Malaysia, Australia,dan Amerika Serikat, merespon dengan cepat dan sangat efektif.

“Kami akan selalu mengingat bantuan-bantuan yang telah diberikan disaat kesusahan,”ujar Menhan Prabowo.

Selanjutnya pada saat mengikuti ADMM-Plus ke-8,pada Rabu (16/06), Menhan RI juga menyampaikan terimakasih,atas nama pemerintah dan rakyat Republik Indonesia,penghargaan yang sebesar-besarnya dan mendalam atas respon yang cepat (swift response) dan bantuan nyata (direct tangible assistance),langsung diberikan kepada Indonesia atas kehilangan tragis kapal selam KRI Nanggala 402. Swift response (respon cepat) dari negara-negara partner telah membuktikan kegunaan dan efektivitas dari ADMM Plus.

Menhan Prabowo menyampaikan dirinya dihubungi langsung oleh Menteri Pertahanan negara ADMM-Plus untuk menawarkan bantuan dengan cepat dan keprihatinan yang mendalam diantaranya oleh Amerika Serikat, Australia,Malaysia,Singapura,Republik Rakyat Tiongkok,India,Republik Korea, Jepang dan Federasi Rusia.

Walaupun menurut Menhan,tidak semua tawaran bantuan dapat diterima karena keterbatasan waktu dan jarak. (Git/Humas Kemhan)

  • Bagikan