SBN, Jakarta-
Kementrian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti),pada Rabu (10/03/2021) serahkan alat deteksi Virus Korona yang dikenal dengan nama Gajah Mada Elektronik Nose Covid-19 (Genose C19) ke Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Hal ini sebagai upaya dini mencegah penyebaran wabah di berbagai sektor strategis dan fasilitas publik.
Alat deteksi buatan anak negeri yang berasal dari Universitas Gajah Mada ini, diklaim lebih efektif,lebih cepat dan memiliki harga yang sangat terjangkau, dibading alat screening lainnya seperti antigen dan PCR.
Mengingat alat screening cepat berbasis antigen masih tergantung pada pasokan dari perusahaan luar negeri,Genose C19 dinilai bisa menjadi solusi yang efektif bagi pemerintah dalam mendeteksi dini virus corona.
Menurut Kepala Produksi GeNose C19 Eko Fajar Prasetyo,Genose C19 memiliki kemampuan deteksi yang cukup akurat dan sangat mudah dilakukan. Dengan hanya memakai sample nafas melaui kantong udara dan dengan waktu sekitar 50 detik,alat deteksi ini sudah bisa memberikan laporan secara akurat.
“Mengetesnya gampang,kita cukup mudah,hanya mengambil sampling nafas lalu diserahkan ke petugas atau operator. Jadi semua orang secara mandiri bisa mengabil sampling. Dari tingkat keamanan dan resiko sangat jauh lebih aman,”ujar Eko Fajar Prasetyo.
Sementara itu,Sesmenristek Mego Pinandito berharap produk anak bangsa ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, “melihat dari kepraktisannya dan keandalannya tentu Genose C19 adalah pilihan yang tepat,” ujarnya.
Sekretaris Menko Polhukam Letjen TNI Tri Soewandono menyambut baik penyerahan alat deteksi Covid GeNose C19 kepada kantor Kemenko Polhukam. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan produk anak negeri harus didukung penuh oleh semua pihak. “Semoga alat ini bisa semakin memperkecil dan mempersempit penyebaran Covid-19,”pungkas Tri Soewandono.
Usai melakukan serah terima alat deteksi Covid GeNose C19,dilanjutkan uji coba pengambilan sampling beberapa staf kantor Kemenko Polhukam. (SBW/Humas Polhukam)