Suarabekasinews.com,Jakarta,
Di sela-sela kunjungan ke China,Menkes Terawan menguraikan bahwa persiapan detail untuk program vaksinasi ini terus dilakukan dengan prioritas para tenaga kesehatan dan aparat keamanan yang berada di garis terdepan dalam penanganan Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan program vaksinasi Covid-19 dan mengambil langkah untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia dan akan segera melakukan simulasi di beberapa puskesmas.
Sejak akhir September 2020 juga telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19. “Pada tahap awal, kami akan memberikan prioritas vaksin kepada mereka yang di garda terdepan, yaitu medis dan paramedic,pelayanan public,TNI/Polri,dan seluruh tenaga pendidik,”kata Menkes Terawan dari rilis Kemenko Maritim,pada Senin (12/10/2020).
Untuk menjaga akuntabilitas pengadaan vaksin, maka vaksin yang dibayarkan pemerintah maupun yang mandiri tetap harus melalui Bio Farma, sebagai BUMN yang ditunjuk untuk pengadaan vaksin. Sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas, dalam waktu dekat Bio Farma diminta memaparkan kepada publik mengenai biaya pembelian vaksin dari semua mitra kerjasamanya.
Menkes juga menegaskan para garda terdepan dan yang tidak mampu secara ekonomi akan dibayarkan vaksinnya oleh Pemerintah. “Mereka yang di garda terdepan dan peserta Penerima Bantuan Iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh Pemerintah,”ujarnya.
Dalam pertemuan bilateral Indonesia- China di Yunan,China,Menkes juga mengajak Cansino,G42/Sinopharm, dan Sinovac untuk melakukan kerjasama transfer teknologi dengan Bio Farma dan kerjasama riset termsuk uji klinis dengan lembaga penelitian medis yang ada di Indonesia. Bio Farma merupakan salah satu dari sekitar 29 produsen vaksin/22 negara di dunia yang telah memperoleh Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (PQ WHO) sehingga dipercaya dapat memenuhi kebutuhan vaksin di lebih dari 150 negara.
Sinovac,Sinopharm,Cansino sangat antusias mengembangkan kerjasama dengan perusahaan dan lembaga penelitian medis Indonesia terutama setelah mendapatkan informasi bahwa Menteri Luar Negeri RRT,Wang Yi yang juga merupakan Anggota Dewan Negara RRT telah mengusulkan dan memberikan lampu hijau agar perusahaan China berkolaborasi dengan perusahaan Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai manufacturing hub untuk vaksin di Asia Tenggara. “China bersedia bekerja sama dengan Indonesia dalam penelitian,produksi dan distribusi vaksin,serta mendukung pertukaran antar lembaga penelitian medis terkait untuk membantu memastikan akses ke vaksin yang terjangkau di seluruh kawasan dan di seluruh dunia,”kata Menlu China Wang Yi.
Menyambut komentar Menlu Wang Yi, Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan ikut menyampaikan harapannya. “Saya ingin lebih banyak kerja sama antar rumah sakit, pertukaran dokter dan tenaga kesehatan,kolaborasi riset dan teknologi antara kedua negara,”tegas Luhut.
Kunjungan ke China dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto,Duta Besar RI Djauhari Oratmangun dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir. Delegasi Indonesia ini bertemu dengan pimpinan perusahaan produsen vaksin Covid-19: Cansino,G42/Sinopharm, dan Sinovac pada Hari Sabtu (10/10/2020).
Pertemuan ini bertujuan untuk memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki oleh Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri dan dalam konteks persiapan eksekusi vaksinasi,transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia. (Bgs/Kemenko Maritim)