Jakarta, SBN-
Tokoh nasional yang juga Mantan Menko Perekonomian /Menko Kemaritiman Rizal Ramli membesuk Mantan Presiden RI (2004-2014) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RSPAD Gatot Subroto,Jakarta,pada Kamis (19/07/2018). Rizal Ramli (RR) yang menyempatkan waktu untuk menjenguk sahabat lamanya itu. Begitu tiba di ruang pembaringan/perawatan Lt 5 RSAPD itu,SBY dan Istri Ani SBY tersenyum ramah dan menyentuh,suasana hening pun pecah menjadi sangat hangat dan seolah seperti pertemuan keluarga dekat yang sulit dikisahkan dengan kata-kata, ada keheningan dan keharuan yang tak terucapkan.
Di ruang perawatan Jenderal Purn TNI yang suka berpuisi dan seni itu,ternyata sudah ada sejumlah politisi Partai Demokrat di dalamnya antara lain Didi Irawadi Syamsuddin,Rachland Nasidhik, Andi Arif,Ferdinand Hutahaean, Imelda Sari,Jansen Sitindaon. SBY meminta Rizal Ramli menjelaskan situasi ekonomi dan politik kini.
Dengan tenang,Rizal Ramli menyampaikan pandangan dan perspektifnya mengenai kondisi ekonomi dewasa ini yang terus melemah dimana daya beli rakyat merosot,current account deficit,neraca perdagangan deficit, primary balance juga negative dan keterpurukan ekonomi akibat utang makin berat.
Istri mantan Presiden RI Ani Yudhoyono tampak khidmat menyimak,begitu pula seluruh politisi Demokrat yang ahdir di situ. Rizal Ramli berbicara situasi ekonomi-politik secara jernih dan bernas sehingga mudah dimengerti oleh semua yang mendengarkan. Bahkan beberapa politisi Demokrat bertanya atau memberi respon atas yang dipaparkan oleh Rizal Ramli.
Rizal Ramli menegaskan ekonomi era Jokowi terus melemah, sudah setengah lampu merah, namun dia tidak ingin Jokowi jatuh di tengah jalan, jadi harus kita sabar semua untuk mengikuti pemilu/pilpres 2019 kalau ingin ganti presiden.
”Namun seandainya saya Pak Jokowi, maka saya tidak akan maju lagi karena ekonomi sudah terpuruk setengah lampu merah dan siapapun yang terpilih di Pilpres 2019, bakal menghadapi masalah/tantangan ekonomi yang sangat berat,bahkan bisa terjadi chaois/huru-hara bernada SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan),” tuturnya.
”Kalau Pak Jokowi terpilih lagi, saya khawatir dia jatuh tidak sampai setahun di kekuasaan akibat krisis sosial-ekonomi itu. Namun Rizal Ramli tak ingin dan tak mau Jokowi dijatuhi penjara kalau jatuh di tengah jalan. Saya dan Pak SBY pasti akan mencegahnya,tak boleh ada presiden RI dipenjara, apapun kesalahannya demi harkat-martabat dan wibawa dan dignity negara dan bangsa kita,”ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli menegaskan,dirinya tidak mau dan tidak ingin ada Presiden RI di penjara karena salah kebijakan atau salah urus negara,sebab RI bukanlah Korea Selatan. ”Kita,saya dan Pak SBY pasti menjaga dan mencegah serta tak mau ada presiden dipenjara karena kesalahan/kealpaan dan kegagalan,itu harus saya tegaskan karena penting menjaga martabat/marwah/wibawa mantan Presiden sebagai simbol negara.
Kita juga harus belajar dari kasus Mesir dimana Presiden Muhamad Mursi yang menjebloskan penjara Hosni Mubaran (yang sudah lebih 30 tahun berkuasa di Mesir), akhirnya mendorong para perwira militer menyerang balik Mursi dan mengkudeta lalu membunuh politisi Muslim/PKS Mesir dan memenjarakan Mursi,”tutur Rizal Ramli.
(bgs)