Jakarta, SBN-
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) mewakili 5000 UMKM yang tersebar di 34 Provinsi menggelar Deklarasi Dukungan pada paslon No.02 Capres/Cawapres Prabowo-Sandi,pada Sabtu (13/04) di Restauran Batik Kuring kawasan SCBD,Jakarta Selatan.
Di hadiri langsung oleh Dr.Rizal Ramli selaku Ketua Dewan Pembina, H.Yose Rizal selaku Ketua Umum dan Ir.Irwansyah selaku Sekertaris Jendral juga pengurus dan anggota Asprindo.
Ketua Umum DPP Asprindo, H.Yose Rizal dalam deklarasi tersebut mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang membuat Asprindo mendukung pada paslon No.02,Prabowo-Sandi.
“Melihat ekspor non-migas Indonesia dalam kurun waktu 2010-2016 terendah diantara 5 negara utama ASEAN. Meskipun pada Tahun 2010 Indonesia ada pada peringkat ke 3 di bawah Malaysia dan Thailand,namum pada Tahun 2016 Indonesia turun ke peringkat ke 4 dan Vietnam naik ke peringkat ke 3,”kata Ketua Umum Asprindo.
Salah satu faktor penting dari penurunan nilai ekspor non-migas Indonesia rendahnya kontribusi UMKM terhadap nilai ekspor yang baru mencapai 15.7%. “Kontribusi UMKM ekspor Indonesia tertinggal di banding Vietnam 17%,Philipina 25%,Thailand 35% dan Tiongkok 70%,”terangnya.
Kontribusi UMKM terhadap total non-migas menggambarkan dua hal yakni,
rendahnya kepedulian dan keberpihakan pemerintah pada UMKM yang seharusnya menjadi lokomotif menuju pembangunan ekonomi berkelabjutan, sebagaimana yang di praktekan oleh negara-negara lain.
“Dan tidak adanya kebijakan prefensi dalam rangka eskalasi peran Pengusaha Bumiputera sebagai mana yang di lakukan Perdana Menteri India,Mahatir Muhammad pada awal Tahun 90’an seinggah ‘Gini Ratio’ antara Pengusaha Bumiputera dan non Bumiputera semakin senjang,” papar Ketua Umum Asprindo,H. Yose Rizal.
Pada kesempatan yang sama ekonom senior, juga mantan Menko Perekonomian di era Pemerintahan Gus Dus, Dr.Rizal Ramli selaku Ketua Dewan Pembina Asprindo mengakui, Pemerintahan Jokowi tidak pernah menyentuh usaha Bumiputera.
“Jadi,belum ada perubahan buat usaha kecil,”ungkap Dr.Rizal Ramli.
Menurut Dr.Rizal Ramli,paslon No.02 Prabowo-Sandi memiliki keinginan menerapkan Affirmative policy. “Kebijakan ini yang akan menjadi perekonomian nasuonal,”tambahnya.
Deklarasi tersebut Asprindo mengharapkan,Presiden terpilih nanti segera melakukan tindakan cepat untuk mencapai sasaran sebagai berikut;
1.Meningkatkan kontribusi UMKM terhadap ekspor non Migas 50% untuk Tahun 2024.
2.Meningkatkan profesionalisme UMKM dengan membentuk Kementerian Kewirausahaan.
3.Meningkatkan status Kelembagaan Rumah Dagang Indonesia dengan peraturan Presiden dan akan berperan sebagai mitra pemerintahan dalam merumuskan regulasi percepatan UKM dan sebagai “Commercial Intermediaries” antara UMKM dan pasar Global.
4.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap hingga 10% pada 2024,dengan mengorbankan sebagian APBN sebagai stimulator pertumbuhan ekonomi dan model pembangunan berbasis komunitas sebagai bagian intergal dari transformation from state running government ke soceity and SME’s running govermnt yang merupakan ciri negara maju. (Sbw