Kegiatan panen kali ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Musi Rawas Ir. Heryanto dengan didampingi Perwakilan Penjab Upsus Kementan untukĀ Kab. Musi Rawas Prof. Dr. Ir. Risfaheri , perwakilan BPTP Sumsel, Penyuluh pertanian,dan petani setempat. Kab.Musi Rawas, Sumsel Selasa (26/12).
Lahan sawah Kelompok Tani Setia Tani 2 yang sudah dipanen lebih dari 14 Ha,dengan produktivitas hasil ubinan mencapai 8,16 ton/Ha GKP. Sementara itu,luas areal sawah di wilayah Desa Air lesing seluas 337 hektar dan diperkirakan yang akan siap dipanen hingga akhir bulan Desember 2017 seluas 60 Ha. Jenis varietas padi yang digunakan oleh petani setempat meliputi Inpari 6 dan Mekongga.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas,Ir. Heryanto, menyampaikan bahwa pada tahun 2017 luas tanam padi di Kab. Musi Rawas mencapai 66.414 Ha dengan luas panen hingga bulan Desember ini mencapai 64.561 Ha dan provitas rata-rata mencapai 5,96 ton/Ha GKG. Kita akan terus berupaya untuk menjadi lumbung beras di provinsi Sumatera Selatan. Ditingkat kabupaten,pihaknya akan terus berupaya melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi pangan di daerahnya. Lahan tidak boleh dibiarkan lama nganggur dan tidak termanfaatkan. Kami akan berupaya keras agar pertanian terkelola dengan baik,”tegas Ir. Heryanto.
Menambahkan,Dengan adanya bantuan benih padi unggul dari pemerintah turut membantu dan mendorong meningkatnya produksi yang dicapai pada musim ini,”tambahnya Ir. Heriyanto.
Selain itu,Penjab Upsus Kabupaten Musi Rawas, Prof. Dr. Ir. Risfaheri mengungkapkan, rasa optimisnya bahwa visi lumbung pangan dunia yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian akan tercapai. Kalau saya lihat kondisi ditingkat kelompok tani seperti ini,maka saya optimis Indonesia sebagai lumbung pangan dunia akan tecapai,”ungkap Prof. Dr. Ir. Risfaheri.
Menambahkan, terjaminnya produksi padi Kabupaten Musi Rawas didukung dengan adanya koordinasi dan sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus menjamin dan meningkatkan produksi padi. Pendampingan dan terjun ke lapangan pun masih akan selalu dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman dan panen,jadi proses produksi akan selalu berjalan lancar,”tambahnya Prof. Dr. Ir. Risfaheri.
(sgtbgs; foto dok