Suarabekasinews.com,Jakarta,
Hari ini bertepatan dengan Hari Penglihatan Sedunia yang diperingati setiap tahun pada Kamis minggu kedua di bulan Oktober. Pada kesempatan tersebut Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat Indonesia melakukan deteksi dini gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan harus kita cegah dan kendalikan. Gangguan penglihatan dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.
Berdasarkan data dari World Report Vision di seluruh dunia ada 2,2 miliar orang yang mengalami gangguan penglihatan dan 1 miliar orang di antaranya dapat dihindarkan dari kebutaan. “Dengan kata lain 3 dari 4 gangguan penglihatan di dunia dapat dihindarkan. Kami mengimbau dan mengajak semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian untuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan mulai dari lingkungan keluarga. Secara sederhana dapat dilakukan di rumah dengan menghitung jari dengan jarak 6 meter,”kata Menkes Terawan,pada Rabu (7/10).
Orang tua sangat berperan dalam memantau tumbuh kembang anak dalam menemukan dan mengenali gangguan penglihatan pada anggota keluarga. Apabila ditemukan gangguan penglihatan terutama pada anak agar segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan untuk ditindak lanjuti.
Menkes Terawan berharap peringatan Hari Penglihatan Sedunia kali ini dapat menekan jumlah gangguan penglihatan di Indoonesia. “Saya berharap melalui Hari Penglihatan Sedunia kali ini dapat semakin menekan angka gangguan penglihatan untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan berdaya saing,”tuturnya.
“Mata Sehat Indonesia Maju”, Tema global Hari Penglihatan Sedunia tahun 2020 adalah “Hope In Sight” dan mengusung tema nasional “Mata Sehat,Indonesia Maju”. Tujuan peringatan Hari Penglihatan Sedunia untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mata.
Mata sehat dapat menjadikan SDM yang lebih unggul dan produktif, karena mata merupakan indera yang berperan penting untuk menyerap informasi secara visual dalam proses pembelajaran, bekerja, dan beraktivitas sehari-hari.
Tujuan lainnya adalah memperkuat kolaborasi terintegrasi dengan berbagai pihak dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian gangguan penglihatan di Indonesia, serta meningkatkan upaya untuk menemukan dan mengenali gangguan penglihatan pada anggota keluarga secara mandiri. (Git/Kemenkes)