Suarabekasinews.com,Yogyakarta,
Rangkaian kunjungan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Jawa Tengah-DI Yogyakarta dilanjutkan dengan peresmian Gedung Pelayanan Pengujian dan Kalibrasi serta Gedung Penunjang Pelayanan,Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK) Surakarta,pada Jumat (11/12).
Bangunan yang berdiri diatas tanah seluas ± 8.630 m2 tersebut, merupakan hasil hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019. Selain itu,terwujudnya pembangunan gedung tersebut merupakan wujud kerja sama yang baik antara Kementerian Kesehatan dengan Pemda Jateng, mulai dari pemilihan lokasi hingga proses perizinan.
Untuk itu,Menkes Terawan menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gubernur Jawa Tengah dan stakeholder terkait atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada LPFK Surakarta. Dirinya berharap dukungan tersebut terus diberikan dalam kerangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan di fasyankes.
“Saya berharap kepada Bapak Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Surakarta, agar dukungannya tidak berhenti sampai disini,karena pengembangan LPFK Surakarta untuk beberapa tahun kedepan masih sangat dibutuhkan sebagai salah satu penjamin keselamatan dan keamanan alat-alat kesehatan,”kata Menkes dalam sambutannya.
Lebih lanjut,Menkes Terawan menekankan agar gedung baru LPFK Surakarta dapat dimanfaatkan serta dirawat dengan sebaik-baiknya sebagai ruang pelayanan publik tentunya dengan selalu meningkatkan pelayanan sesuai kebutuhan yang ada di masyarakat. “Jadikan LPFK Surakarta ini menjadi milik kita bersama,yang harus dijaga dan dirawat demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Jawa Tengah,serta Provinsi DI. Yogyakarta,”tuturnya.
Mengakhiri sambutannya,Menkes Terawan meyakini bahwa dengan diresmikannya gedung baru tersebut akan berkontribusi pada peningkatan mutu dan kualitas peralatan medis di tanah air. “Semoga dengan adanya bangunan gedung baru maka pelayanan pengujian/kalibrasi alat kesehatan akan semakin meningkat, sehingga diharapkan secara menyeluruh mutu pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan akan lebih terjamin,”jelasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto di Magelang Jawa Tengah pada saat peresmian Gedung Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Anak Rumah Sakit Jiwa Prof. Soerojo, meyakini gangguan jiwa atau autisme yang diderita seseorang bisa disembuhkan secara cepat,sepanjang ada intervensi medis yang inovatif.
Menkes Terawan menginginkan adanya inovasi dalam soal penyembuhan penderita gangguan jiwa atau autisme, terlebih yang menimpa anak dan remaja di Indonesia. Baginya,mereka adalah aset yang bisa membangun bangsa.
“Kesehatan anak dan remaja itu merupakan aset SDM kita untuk menjadi SDM unggul pada 2045 mendatang. Mencetak anak yang tangguh,”ujar Menkes Terawan.
Inovasi dalam hal intervensi medis, kata Terawan,yang bisa ditempuh adalah dengan menyediakan fasilitas kesehatan Magnetic resonance imaging (MRI). “Saya minta RSJ Magelang ada MRI-nya. MRI yang canggih sekali,minimal tiga tesla. Tujuannya untuk melakukan deteksi pada anak-anak yang autis dan gangguan jiwa,”tutur dia.
Sebab dari hasil pemeriksaan MRI, Terawan berpendapat,setiap penderita bisa didiagnosa kondisi kesehatannya, sehingga dokter bisa melakukan tindakan medis yang dapat menyembuhkannya. Dalam kajiannya yang pernah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, Terawan menganalisis bahwa kunci penanganan autisme atau gangguan jiwa tergantung pada tenanan perfusi otak.
Ketika tekanan perfusi otak ditingkatkan,maka bakal berdampak lurus pada kesehatan penderita. Terawan menuturkan,cara untuk meningkatkan perfusi itu bermacam-macam,salah satunya dengan fisioterapi. Kendati begitu, mesti dibarengi dengan inovasi intervensi medis berbasjs MRI tadi.
“Kita selama ini kan konservatif semua, dengan cara EKG,tapi tidak melihat secara imagine,”ucapnya.
Menkes Terawan siap membantu rumah sakit dalam hal inovasi untuk membantu anak dan remaja keluar dari gangguan kesehatan tersebut. Sebab, baginya,masa depan ceram menanti mereka,ketika bisa sembuh. “Saya berharap kunjungan saya ke sini ada dampaknya,karena saya mendukung hal-hal yang sifatnya inovatif,”ujarnya.
Saran untuk berinovasi dalam intervensi medis,tak hanya digaungkan Terawan ke RSJ Magelang, tapi juga ditujukan untuk seluruh rumah sakit di Indonesia dan dimulai dari Pulau Jawa. (Git/***)