Bupati Pangandaran Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri Wartawan kabarSBI.com

  • Bagikan
Bupati Pangandaran Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri Wartawan kabarSBI.com

SBN -JAKARTA, –

Wartawan situs berita kabarSBI.com didampingi redaksi dan biro hukum “melaporkan” Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata pada Mabes Polri di Jakarta, Senin, 27//4/2020. Bupati “dilaporkan” atas dugaan ancaman serius terhadapan wartawan dan keluarganya.

Bupati Pangandaran Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri Wartawan kabarSBI.com

“Kami sudah buat agenda laporan pada Bareskrim Mabes Polri. Semua barang bukti dan saksi sudah siap, mudah-mudahan semua berjalan sesuai harapan,” kata Agung Sulistio, pimpinan redaksi kabarSBI.com bersama Biro Hukum, di ruang tunggu Mabes Polri, Jakarta, Senin petang, 27/4/2020.

Laporan yang dalam proses SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Mabes Polri itu merupakan efek domino dari pemberitaan kabarSBI.com pada hari Selasa (21/4/2020) dengan memuat judul “Pendistribusian Bantuan Pangan Pemkab Pangandaran Dikeluhkan, Dinsos dan Disdagop UMKM Saling Lempar.”

Awalnya dari pemberitaan tersebut Bupati membuat janji bertemu dengan wartawan yang menulis berita bertemu di lapangan untuk klarifikasi. Namun pada Rabu siang (22/4/2020), Bupati memilih memanggil wartawan melalui ajudan dan orang suruhanya untuk bertemu di kantor dinas Bupati Pangandaran.

Menurut Rahman, wartawan kabarSBI.com kejadian ancaman saat dirinya bertemu dengan Bupati Pangandaran diruang dinasnya. Awalnya ia menduga bupati sebatas klarifikasi berita tetapi yang dialami Bupati malah menunjukan arogansinya dengan marah-marah dan mengancam akan mengepung rumah serta mengusir (Rahman) wartawan dari kediamannya.

Bupati Pangandaran Dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri Wartawan kabarSBI.com

“Kamu orang mana, anak siapa? Saya bisa usir kamu dengan cara saya,” ucap Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dengan suara lantang di kantor dinasnya yang dihadiri Kepala Dinsos dan Kadisdagkop UMKM, humas Prokopim dan lainnya.

Saat itu Bupati minta (berita) diluruskan dan permintaan maaf dari penulis/kantor berita bila hal itu tak dilakukan bupati “dengan kekuatannya” tidak akan tinggal diam.

“Kalau mau jago-jagon ayo. Kalau bukan bupati, kamu saya ajak gelut (kelahi) sama saya,  sayang saya bupati. Apa saya harus kepung rumah kamu nanti malem seribu orang, bisa saya lakukan,” sambung Bupati seperti ditirukan Rahman sesuai rekamannya, di Jakarta.

“Kalau kamu punya istri saya koyak-koyak gimana perasaan kamu. Kamu luruskan berita ini dan kamu minta maaf kalo tidak saya akan berbuat tidak akan tinggal diam, itu yang harus kamu camkan.”

“Kalau seluruh masyarakat pangandaran saya suruh datengin kamu, ke rumah kamu. Saya bisa usir kamu, bisa saya usir kamu. Warga masyarakat saya suruh datengin kamu mungkin dua ribu sampai tiga ribu bisa. Saya pelajari jaringan kamu siapa dan sebagainya,” ucap Bupati saat itu.

Hingga berita ini diturunkan laporan masih dalam proses di SPKT Bareskrim Mabes Polri.( Red)

  • Bagikan